KUTIPAN – Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad, telah menetapkan visi untuk mengembangkan Pulau Penyengat sebagai destinasi wisata sejarah, budaya, dan religi yang lebih menarik di Tanjungpinang. Dalam upaya ini, Gubernur Ansar berkolaborasi dengan Pemerintah Pusat, termasuk Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), untuk memastikan bahwa penataan pulau ini dapat terlaksana meskipun dengan keterbatasan fiskal di APBD Kepri.
Pada Kamis, 21 Maret, Gubernur Ansar, didampingi oleh Sayed Wahidin, Kepala Bidang Cipta Karya Dinas PUPR Provinsi Kepri, melakukan audiensi dengan Direktorat Jenderal Cipta Karya.
Pertemuan ini bertujuan untuk membahas sejumlah program kerja yang membutuhkan dukungan fiskal dari Pemerintah Pusat, termasuk pembangunan Monumen Tugu Bahasa Nasional di Pulau Penyengat, yang telah mendapatkan persetujuan anggaran sebesar Rp93 miliar dari Kementerian Bappenas.
Baca Juga : Pulau Penyengat Akan Dibangun Monumen Bahasa Nasional
Gubernur Ansar menekankan pentingnya pembangunan monumen ini sebagai bentuk penghargaan terhadap asal usul Bahasa Indonesia, yang berakar dari Bahasa Melayu, dan sebagai upaya pengembangan kawasan cagar budaya serta peningkatan potensi wisata di Kota Tanjungpinang.
“Tugu bahasa ini akan menjadi ikon nantinya,” ujar Gubernur Ansar, menambahkan bahwa monumen tersebut diharapkan akan meningkatkan daya tarik Pulau Penyengat bagi wisatawan lokal dan internasional.
Lokasi pembangunan Monumen Tugu Bahasa Nasional di Pulau Penyengat dipilih karena pulau tersebut merupakan tempat berkumpulnya para tokoh yang peduli dengan Bahasa Melayu dan telah melahirkan berbagai karya penting, termasuk Gurindam 12 karya Raja Ali Haji, salah satu Pahlawan Nasional Indonesia.
Baca Juga : Gubernur Kepri Gotong Royong Bersihkan Pulau Penyengat dan Pesisir Kota Tanjungpinang