Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Republik Indonesia, Budi Arie Setiadi, melakukan kunjungan kerja ke Balai Monitor (Balmon) Spektrum Frekuensi Radio Kelas II Batam pada Sabtu (13/1/2024).
Tujuan kunjungan ini adalah untuk mengecek kesiapan dan kinerja Balmon Batam dalam mengawasi dan mengendalikan penggunaan spektrum frekuensi radio di wilayah Kepulauan Riau (Kepri).
Menkominfo, didampingi oleh Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kepri, Hasan, disambut oleh Kepala Balmon Batam, Rosyid Susilo Nugroho, beserta jajaran staf. Menkominfo melihat langsung peralatan dan fasilitas Balmon Batam serta mendengarkan paparan dari Rosyid tentang tugas dan fungsi Balmon Batam.
Menkominfo menanyakan apakah ada gangguan sinyal yang dialami oleh masyarakat Kepri, khususnya untuk telepon seluler, televisi, dan radio. Ia juga mengevaluasi kendala dan tantangan yang dihadapi oleh Balmon Batam dalam menjalankan tugasnya.
“Kepri kan Provinsi Kepulauan, jadi frekuensi yang harus dipantau hendaklah laut, udara, dan darat. Untuk pesawat, kapal, dan kendaraan darat. Contohnya pas pesawat mau mendarat, pilot mau komunikasi ke ATC (Air Traffic Control). Kalau ada gangguan frekuensi, bisa berbahaya,” ujar Menkominfo.
Menkominfo turut menanyakan keadaan penerimaan sinyal televisi nasional digital free to air di Kepri, serta masuknya siaran televisi luar negeri dari Singapura dan Malaysia. Ia menekankan agar Balmon Batam menjaga kedaulatan negara dalam hal frekuensi dan melaporkan jika ada konten negatif di televisi, radio, atau seluler.
Menkominfo mengapresiasi kinerja Balmon Batam dan bertanya tentang rencana peningkatan kelas Balmon Batam menjadi kelas I mengingat urgensi pemantauan lalu lintas frekuensi laut, udara, dan darat yang padat.
“Sebagai Menkominfo, saya harus mencari tahu urgensi-urgensi, tantangan, dan persoalan di wilayah perbatasan. Kita berharap pelayanan ditingkatkan, agar masyarakat bisa merasakan manfaatnya,” ucap Menkominfo.
Selain itu, Menkominfo juga mengecek speedtest internet di Balmon Batam. Ia menyatakan sinyal internet saat ini menjadi kebutuhan primer masyarakat, dan meminta agar tidak ada gangguan sinyal, terutama menjelang pemilu.
“Kita harus memastikan sinyal internet lancar, agar proses pemilu bisa berjalan dengan baik. Tadi ada masukan dari KPU, ada 99 TPS dari 5000 TPS di Kepri yang belum ada akses internet untuk mengupload hasil pemilu. Ini harus segera ditangani, agar tidak ada masalah nanti,” tutur Menkominfo.
Kepala Diskominfo Kepri, Hasan, melaporkan bahwa hampir seluruh kabupaten kota di Kepri sudah melakukan Analog Switch Off (ASO) untuk siaran televisi nasional digital free to air. Meski demikian, ia mengakui masih ada beberapa masalah sinyal di beberapa Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang perlu segera diatasi menjelang pemilu.