KUTIPAN – Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Tanjungpinang berperan aktif dalam Forum Koordinasi dan Konsultasi yang membahas peran strategis media massa nasional dalam mendukung penyelenggaraan Pilkada Serentak 2024. Forum ini diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenkopolhukam) RI secara hybrid dari Hotel Borobudur, Jakarta, Rabu (4/9/2024).
Kegiatan ini menghadirkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk Diskominfo, untuk berdiskusi mengenai peran penting media dalam menyajikan berita yang akurat, berimbang, dan edukatif selama Pilkada. Kepala Diskominfo Kota Tanjungpinang, Teguh Susanto, ST, mengapresiasi forum ini sebagai langkah krusial dalam menjaga integritas dan kesuksesan Pilkada.
“Forum ini sangat penting untuk menjaga agar Pilkada berjalan dengan baik dan sukses. Media massa, sebagai pilar keempat demokrasi, memiliki peran besar dalam memberikan informasi yang tepat dan tidak bias,” ujar Teguh.
Ia menambahkan, media diharapkan dapat mengedukasi masyarakat dan membantu mereka dalam mengambil keputusan yang tepat berdasarkan informasi yang objektif.
“Media harus membantu masyarakat memahami dinamika politik dan membuat keputusan berdasarkan fakta, bukan opini yang menyesatkan,” lanjutnya.
Kolaborasi antara pemerintah dan media sangat diperlukan untuk menciptakan suasana kondusif selama Pilkada. “Sinergi ini penting, tidak hanya untuk menyajikan berita objektif, tetapi juga untuk mencegah konflik serta meningkatkan partisipasi publik,” tambah Teguh. Ia menekankan bahwa kolaborasi ini adalah kunci untuk memastikan Pilkada berlangsung aman, lancar, dan transparan.
Forum ini menghadirkan narasumber utama seperti Staf Ahli Kemendagri Suhajar Diantoro, Dirjen IKP Kemenkominfo Prabunindya Revta Revolusi, Ketua KPU RI M. Afifuddin, serta Anggota Dewan Pers Totok Suryanto.
Suhajar Diantoro menjelaskan bahwa media massa merupakan pilar keempat demokrasi yang memiliki tanggung jawab besar untuk menyajikan informasi objektif.
“Media memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga keseimbangan antara eksekutif, legislatif, dan yudikatif melalui pemberitaan yang tidak memihak,” ujar Suhajar.
Lebih lanjut, ia menggarisbawahi pentingnya kebijaksanaan media dalam melaporkan isu sensitif, terutama terkait Pilkada, guna mencegah potensi kekerasan fisik.
“Kebijaksanaan media dalam melaporkan isu-isu sensitif dapat mencegah kekerasan dan menjaga ketertiban publik,” imbuhnya.
Di sisi lain, Anggota Dewan Pers Totok Suryanto menguraikan perbedaan signifikan antara pers profesional dan pers abal-abal.
“Pers profesional mematuhi standar jurnalistik, sementara pers abal-abal sering kali menyalahgunakan peran mereka dan merusak integritas Pilkada,” tegas Totok.
Ia juga menambahkan, keberadaan pers profesional sangat penting untuk memastikan Pilkada berlangsung damai dan demokratis. “Pers yang berkualitas adalah salah satu kunci suksesnya Pilkada yang transparan dan damai,” pungkas Totok