
KUTIPAN – Sabtu (11/10/2025) di pelataran Tugu Sirih Tepi Laut bukan cuma ramai, tapi benar-benar meriah. Dentuman musik bercampur tawa warga, barisan mobil hias berkilau di bawah matahari, sementara aroma bunga dan debu jalanan seolah bersekongkol membuat suasana makin hidup.
Di antara keramaian Pawai Budaya dan Mobil Hias itu, Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, tampak hadir dengan kabar yang tak kalah hangat dari teriknya cuaca.
Baru beberapa hari sebelumnya, Lis pulang dari kunjungan ke sejumlah kementerian di Jakarta. Agenda utamanya bukan sekadar rapat, tapi menuntaskan perjuangan dua proyek besar: Kampung Nelayan Merah Putih dan Gedung Olahraga (GOR) yang sudah lama dinanti warga.
“Sekarang tinggal satu langkah lagi agar GOR bisa diwujudkan. Rabu besok saya kembali ke Jakarta untuk bertemu dengan beberapa kementerian, salah satunya Kementerian Infrastruktur dan Pembangunan Wilayah. Mudah-mudahan segera terealisasi,” ujar Lis.
Pernyataannya menggambarkan betapa GOR itu seperti pacar lama yang sudah lama dijanjikan: tinggal sedikit lagi tapi masih perlu perjuangan. Tak berhenti di situ, Lis juga menyinggung rencana pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) yang sedang menuntaskan berkas-berkas administrasi. Jika semuanya lancar, Tanjungpinang akan punya tiga proyek besar sekaligus yang menyentuh kebutuhan dasar masyarakat: tempat tinggal, olahraga, dan kesehatan.
Lis mengaku berharap di usia ke-24 Kota Otonom Tanjungpinang, semangat kebersamaan yang selama ini jadi ciri khas warga tidak luntur. “Minimal sentra-sentra penting bagi masyarakat bisa kita wujudkan bersama,” tambahnya.
Pesannya sederhana tapi dalam: pembangunan bukan soal gedung megah, tapi soal rasa memiliki. Karena kota yang tumbuh bukan karena beton dan aspal semata, melainkan karena warganya percaya bahwa setiap langkah kecil, sekecil barisan mobil hias di pawai sore itu, sedang menuju masa depan yang lebih layak.


				
				
				
				
				
				
				

		
		
		
		
		
		
		
		
