
KUTIPAN.CO – Juru Bicara Dinas Kesehatan Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes PPKB Lingga Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Lingga mengatakan, perkembangan terbaru terkait Covid-19 pada Minggu, 31 Mei 2020 secara akumulatif terdapat 13 ODP (Orang Dalam Pemantauan) dan 43 OTG (Orang Tanpa Gejala).
“Munculnya 43 OTG berdasarkan hasil contact tracing terhadap kasus pasien yang meninggal dunia terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Batam kemarin. Pasien Tuan S merupakan pasien rujukan dari RSUD Dabo ke RS BP Batam kemudian pasien itu dirujuk kembali ke RS Budi Kemuliaan Batam yang selanjutnya dilakukan pemeriksaan RDT dengan hasil “Non Reaktif”. Namun, belum sempat dilakukan swab pasien berinisial tuan S meninggal dunia dan dilakukanlah pemeriksaan swab terhadap jenazah yang hasilnya diketahui terkonfirmasi Positif,” kata Wirawan Trisna Putra Juru Bicara Dinas Kesehatan Kepala Seksi Pengendalian Penyakit Menular Dinkes PPKB Lingga, Minggu malam (31/5/2020).
Lebih lanjut dikatakan Wirawan, meski sebelumnya saat berada di RSUD Dabo Singkep terhadap pasien berinisial Tuan S telah dilakukan rapid tes oleh pihak RSUD Dabo Singkep dengan hasil Non Reaktif atau Negatif, guna antisipasi pencegahan dan penyebaran Covid-19 di Kabupaten Lingga maka dilakukanlah rapid tes pada sejumlah tenaga medis dan keluarga pasien tersebut.
“Hasil Rapid tes yang telah dilakukan pada tenaga medis dan pihak keluarga dengan hasil non reaktif atau negatif, yang telah melakukan kontak langsung pada pasien almarhum berinisial Tuan S maka orang itu kita tetapkan sebagai OTG (orang tanpa gejala). Penetapan OTG ada beberapa kluster ada yang dari RSUD Dabo dan pihak keluarga, untuk detailnya nanti di siaran pers,” kata Wirawan.

Lebih lanjut Wirawan mengatakan, OTG atau Orang Tanpa Gejala, seseorang tidak bergejala dan memiliki resiko tertular dari orang terkonfirmasi Covid-19. Orang Tanpa Gejala (OTG) merupakan kontak erat dengan kasus konfirmasi Covid-19.
“Jadi secara definisi, OTG ini orang tanpa gejala berdasarkan definisi Kemenkes (Kementerian Kesehatan), mereka itu berisiko terpapar dari orang-orang yang terkonfirmasi positif atau orang-orang yang punya kontak erat dengan yang positif,” kata dia.
Meski demikian Wirawan menghimbau kepada masyarakat untuk tidak panik dan tetap waspada serta mengikuti protokol kesehatan. Dijelaskan Wirawan, yang dimaksud dengan kontak erat adalah orang yang memiliki kontak fisik atau di dalam satu ruangan dengan jarak yang dekat. Orang-orang yang pernah memiliki kontak erat dengan orang lain yang terkonfirmasi positif berisiko tertular dengan sebagian menunjukkan gejala dan sebagian besar lainnya tidak menunjukkan gejala.
“Hal ini dilakukan untuk antisipasi, sebab almarhum tuan S saat di lakukan rapid tes di RSUD Dabo dengan hasil negatif dan di rumah sakit Batam juga dilakukan rapid tes menunjukkan Negatif, setelah meninggal dunia dilakukan Swab (PCR) pada jenazahnya, baru menunjukkan hasil Positif,” kata Wirawan.
Sementara itu Dirut RSUD Dabo Singkep dr. Bukit Tua Rayanto Gultom mengatakan, atas kejadian tersebut pihaknya telah melakukan rapid tes pada sejumlah tenaga medis nya yang bertugas di RSUD Dabo Singkep dengan hasil non reaktif.
“Kita telah melakukan rapid tes pada 75 orang tenaga medis kita dengan hasil non reaktif atau negatif,” kata dr. Bukit
Lanjut dr. Bukit menghimbau dan mengajak masyarakat untuk tetap waspada namun tidak panik yang berlebihan, dan mengutamakan pola hidup sehat, gunakan masker, rajin mencuci tangan dan menerapkan Physical Distancing.
Penulis : Ramadhan
Editor : Fikri