KUTIPAN – Libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025 diproyeksikan akan menjadi momen mobilitas besar-besaran masyarakat Indonesia. Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi III DPR RI, Kepala Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri Irjen Pol. Aan Suhanan memaparkan hasil survei dari Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan. Data menunjukkan potensi pergerakan masyarakat secara nasional mencapai 110,67 juta orang. Angka ini naik 2,8% dibandingkan tahun lalu.
“Berdasarkan survei, potensi pergerakan masyarakat selama libur Nataru meningkat menjadi 110,67 juta orang. Ini tentu membutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaan arus lalu lintas,” ujar Irjen Pol. Aan Suhanan pada Rabu (4/12).
Survei juga mencatat bahwa perjalanan masyarakat terbagi menjadi dua kategori utama: antarprovinsi sebanyak 19,84% atau 55,86 juta orang, dan dalam provinsi sebesar 19,46% atau 54,81 juta orang. Daerah asal perjalanan tertinggi adalah Jawa Timur, yang juga menjadi destinasi utama, disusul Jawa Tengah, Jabodetabek, Jawa Barat, dan Sumatera Utara.
“Jawa Timur tetap menjadi daerah asal dan tujuan tertinggi, seperti tahun lalu. Setelah itu ada Jawa Tengah, Jawa Barat, DIY, dan Sumatera Utara. Ini data yang sangat penting bagi kami untuk mempersiapkan pengelolaan arus lalu lintas,” jelas Irjen Pol. Aan.
Dalam hal moda transportasi, mobil pribadi tetap mendominasi pilihan masyarakat. Sebanyak 36,7% memilih menggunakan mobil pribadi, diikuti oleh sepeda motor (17,71%), bus (15,04%), kereta api antar kota (12,85%), dan pesawat (8,85%).
“Kami melihat mobil pribadi masih menjadi pilihan utama masyarakat, diikuti sepeda motor. Ini menjadi tantangan tersendiri dalam pengelolaan lalu lintas, terutama di jalur-jalur padat,” tambahnya.
Langkah Strategis Polri untuk Kelancaran Nataru
Polri berkomitmen untuk berkoordinasi dengan berbagai pihak demi memastikan kelancaran arus lalu lintas selama libur akhir tahun ini. Irjen Pol. Aan Suhanan menegaskan bahwa penempatan personel, rekayasa lalu lintas, dan pengaturan di titik rawan macet menjadi fokus utama.
“Kami akan fokus pada pengelolaan arus lalu lintas di titik-titik rawan kemacetan dan memastikan keamanan masyarakat selama perjalanan,” tutup Irjen Pol. Aan.
Dengan potensi lonjakan perjalanan yang signifikan, persiapan matang dari berbagai pihak sangat krusial untuk memastikan kelancaran libur Nataru. Masyarakat diimbau untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas dan menjaga keselamatan selama perjalanan.