
KUTIPAN – Kecamatan Midai dan Suak Midai merupakan salah satu daerah penghasil kelapa terbesar yang ada di Kabupaten Natuna.
Ribuan buah kelapa dihasilkan daerah ini setiap harinya. Banyaknya pohon kelapa di Kecamatan Midai dan Suak Midai tidak terlepas dari kebiasaan penduduk secara turun-temurun menanam kelapa.
Namun saat ini para petani kelapa sangat di resahkan oleh kehadiran hama Bajing atau yang kerap disebut dengan Tupai oleh warga setempat.
Salah seorang petani Kelapa, Eri Buton ketika dikonfirmasi mengatakan, binatang pengerat ini melobangi dan memakan daging buah kelapa, akibatnya kelapa pun tidak memiliki nilai jual.
“Tupai memakan isi kelapa dengan cara melobangi, sehingga buah kelapa milik warga tidak dapat dijual karena tidak ada nilainya lagi”, ujar. Selasa, (25/03).
Menurut Eri, akibat serangan hama Tupai ini, para petani kelapa di Midai mengalami penurunan panen hingga mecapai 50 persen.
“Ditengah tingginya permintaan pasar dan tingginya harga jual kelapa, tentunya hal ini sangat merugikan kami sebagai petani kelapa, karena gagal panen mencapai 50 persen”, terang Eri.
Eri menambahkan, berbagai upaya pun telah dilakukan pihaknya seperti memasang perangkap Tupai menggunakan pohon bambu, dan pembasmian hama Tupai dengan cara ditembak menggunakan senapan angin.
“Dengan anggaran swadaya, kami petani midai mengumpulkan uang untuk membeli setiap bangkai tupai seharga 5rb rupiah perkor, namun hasilnya tetap belum maksimal karena populasi tupai sangat banyak”, imbuhnya.
Sementara Kepala Desa Gunung Sebelat, Izharudin berharap persoalan ini dapat ditanggapi oleh pemerintah terkait, mengingat mayoritas penghasilan masyarakat Midai bergantungan dengan buah kelapa.
“Tentunya kita berharap keluhan para petani kelapa di pulau Midai ini dapat didengar dan ditindaklanjuti oleh pemerintah terkait, agar panen buah kelapa bagi masyarakat Midai terus meningkat”, pungkasnya. (Zal).