KUTIPAN – Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Silas Papare (SRE)-386 dari Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Koarmada I melakukan pengawasan dan pengamanan (Waspam) serta pemanduan (Guide) bagi tiga kapal perang Angkatan Laut China yang meninggalkan Dermaga Tanjung Priok, Jakarta Utara. Tiga kapal yang dikawal adalah PLANS Hainan (LHD 31), PLANS Liuzhou (FFG 537), dan PLANS Hengyang (FFG 568). Ketiganya baru saja menyelesaikan rangkaian kegiatan Port Visit ke Indonesia, yang berlangsung pada 24–27 Desember 2024.
Komandan KRI Silas Papare, Letkol Laut (P) Hermes R. Simanjuntak, langsung memimpin pelaksanaan pengawasan dan pemanduan tersebut. Tujuannya adalah memastikan proses keberangkatan ketiga kapal perang tersebut berlangsung aman dan tertib, sekaligus menjaga kelancaran lalu lintas pelayaran di wilayah perairan Teluk Jakarta.
“KRI Silas Papare bertanggung jawab untuk memastikan kelancaran dan keamanan kapal-kapal yang dikawal, serta koordinasi yang intens dengan otoritas pelabuhan setempat,” ujar Letkol Laut (P) Hermes. Ia menegaskan pentingnya memperhatikan aspek navigasi dan protokol keselamatan, terutama di area perairan padat seperti Teluk Jakarta.
Kegiatan pengawasan dan pemanduan ini juga bertujuan menjaga keamanan kapal-kapal yang sedang berlayar, menjamin kelancaran pelayaran, serta meningkatkan kerja sama internasional di bidang keamanan maritim. Hal ini sekaligus mencerminkan hubungan diplomatik yang kian erat antara Indonesia dan China, serta komitmen kedua negara dalam menjaga stabilitas di perairan internasional.
“Pengawasan kapal perang asing merupakan salah satu tugas rutin yang dilaksanakan oleh jajaran Koarmada I dalam menjaga kedaulatan dan keamanan wilayah perairan Indonesia. Kegiatan ini juga mencerminkan kesiapan dan profesionalisme TNI Angkatan Laut dalam melaksanakan tugasnya di tingkat internasional,” ungkap Letkol Laut (P) Hermes.
Sebagai bagian dari upaya TNI Angkatan Laut dalam menjaga kedaulatan wilayah perairan Indonesia, pengawasan terhadap kapal perang asing juga memastikan setiap aktivitas pelayaran—baik untuk kapal asing maupun domestik—dapat berjalan aman dan tertib. Dalam hal ini, profesionalisme TNI AL menjadi kunci untuk memelihara keamanan jalur pelayaran internasional sekaligus menjaga integritas wilayah nasional.