KUTIPAN – Tragedi mengerikan terjadi di Desa Cempa, Kecamatan Bakung Serumpun, Kabupaten Lingga, pada Minggu, 4 Agustus 2024. Seorang nelayan berinisial R, dengan usia sekitar 24 tahun, nekat menikam korban bernama Yan Junet, yang juga merupakan paman dari saksi utama dalam kasus ini, Sahru. Insiden berdarah ini dipicu oleh perselisihan sepele yang bermula dari gurauan mengenai charger handphone.
“Kejadian ini terjadi pada 4 Agustus 2024 di Desa Cempa, Bakung Serumpun,” ujar Kasat Reskrim Polres Lingga, AKP Idris, usai memimpin rekonstruksi kejadian di Mako Polres Lingga pada Selasa, 3 September 2024.
Menurut penjelasan AKP Idris, awal mula tragedi ini terjadi ketika tersangka Randi, yang merupakan nelayan, bergurau dengan Sahru, saksi dalam kasus ini. Namun, gurauan tersebut berubah menjadi perselisihan serius ketika Randi memukul kepala bagian belakang Sahru di sebuah warung.
Tidak terima dipukul, Sahru membalas dengan melayangkan pukulan menggunakan kabel charger handphone yang mengenai wajah Randi, tepat di area mata.
Randi yang terbakar emosi segera mengejar Sahru yang lari pulang ke rumahnya. Ketika tiba di rumah Sahru, insiden penikaman pun terjadi. Dalam upaya melindungi keponakannya, korban Yan Junet yang mencoba menghalangi Randi justru menjadi target amukan.
“Awalnya, target tersangka adalah si S, tetapi karena dihalangi oleh korban, akhirnya korban yang menjadi sasaran penikaman,” jelas AKP Idris.
Amarah Randi yang tak terbendung membuatnya mengeluarkan pisau yang telah ia bawa sejak awal dari pinggangnya. Pisau tersebut, yang semula dibawa untuk mencari umpan memancing, akhirnya digunakan untuk menusuk korban Yan Junet di bagian dada sebanyak empat kali.
“Geram saja, emosi melihat pamannya melindungi keponakannya,” ungkap AKP Idris.
Meski telah mengalami luka parah, korban masih sempat melarikan diri ke dapur, mencoba mencari tempat untuk berlindung dan minum. Sayangnya, luka yang terlalu parah membuat korban akhirnya tak bisa bertahan.
Penikaman ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga korban dan menjadi peringatan bahwa perselisihan sepele bisa berujung pada tragedi yang tak terduga. Polisi kini terus mengusut kasus ini untuk memastikan keadilan bagi korban dan keluarganya.(Seka/Dito)