
KUTIPAN – Kalau biasanya ngopi jadi ajang curhat hati ke teman, di Lingga, ngopi bareng bisa jadi ajang membangun kepercayaan publik pada kepolisian. Lewat program Kopi Keliling alias KOLING, Polres Lingga membuktikan bahwa polisi bukan cuma aparat berseragam, tapi juga kawan ngobrol yang siap mendengarkan.
Suasana santai penuh kehangatan menyelimuti sudut pendopo Mapolres Lingga, Senin (21/4). Di situ, AKBP Pahala Martua Nababan, S.H., S.I.K., M.H., Kapolres Lingga, duduk santai bersama jajaran Pejabat Utama (PJU) Polres. Tapi jangan bayangkan ini rapat serius. Mereka cuma ngopi bareng. Dan ya, ada maknanya.
Kegiatan bertajuk Kopi Keliling atau disingkat KOLING ini diinisiasi oleh Briptu Eko Daryanto dari Sat Binmas Polres Lingga. Tujuannya? Simpel tapi signifikan: memperkuat komunikasi internal dan eksternal lewat cara paling Indonesia—ngopi.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri hadir tidak hanya sebagai penegak hukum, tetapi juga sebagai sahabat masyarakat,” ujar Kapolres Pahala dengan gaya santainya yang khas.

Bukan sekadar ajang melepas lelah, momen KOLING juga dimanfaatkan untuk menyerap masukan dari para PJU hingga keluhan masyarakat yang ditemui langsung di lapangan. Menurut Kapolres, ini adalah bentuk pendekatan yang lebih humanis dan terbuka.
Kapolres Pahala menambahkan, kegiatan seperti ini akan terus digelar secara rutin. Harapannya, KOLING jadi jembatan komunikasi yang efektif, bukan hanya antaranggota polisi, tapi juga antara polisi dengan masyarakat di Kabupaten Lingga.
“Kebersamaan seperti ini sangat penting, bukan hanya bagi internal Polres, tapi juga untuk membangun rasa percaya dan kekeluargaan dengan masyarakat,” tambahnya.
Dan sejauh ini, segelas kopi, senyum ramah, dan percakapan ringan bisa jadi alat ampuh untuk merawat kamtibmas yang kondusif. Polisi jadi lebih dekat, warga pun lebih terbuka.
Tulisan ini merupakan laporan jurnalis/rilis yang telah dipoles dengan gaya penulisan media kutipan.