
KUTIPAN – Kalau bicara soal pelayanan publik, biasanya yang terdengar duluan adalah keluhan, antre panjang, sistem error, atau petugas yang susah senyum. Tapi di Dabo Singkep, cerita agak berbeda. Kantor Imigrasi Kelas II Non TPI setempat justru datang membawa kabar baik, kinerja sepanjang September 2025 dinilai positif di hampir semua lini.
Mulai dari urusan paspor, penyerapan anggaran, sampai survei kepuasan publik dan antikorupsi, semuanya mencatat hasil memuaskan. Kepala Kantor Imigrasi Dabo Singkep, Patri La Zaiba, pada Rabu (2/10/2025), menyebut capaian ini bukan hasil sulapan, tapi buah dari komitmen kolektif dalam mewujudkan pelayanan publik yang cepat, transparan, dan berintegritas.
Layanan Keimigrasian: 62 Paspor Terbit, Dua di Antaranya Ganti Hilang
Bulan September 2025, Kantor Imigrasi Dabo Singkep menerbitkan 62 paspor. Angka itu termasuk dua paspor pengganti bagi warga yang kehilangan dokumen.
Bagi Patri, ini bukan sekadar statistik, melainkan sinyal bahwa masyarakat makin sadar pentingnya dokumen keimigrasian di tengah meningkatnya mobilitas ke luar daerah dan luar negeri.
“Permohonan paspor terus meningkat, terutama menjelang akhir tahun. Kami berupaya memastikan seluruh proses berjalan tertib, cepat, dan sesuai prosedur,” ujarnya.
Cerita tentang birokrasi cepat dan tertib mungkin terdengar langka, tapi tampaknya imigrasi Dabo sedang berusaha mematahkan stereotip itu.

Survei Kepuasan dan Antikorupsi: Nilai Hampir Sempurna
Kalau nilai sekolah 98 bisa bikin senyum lebar, Kantor Imigrasi Dabo Singkep sepertinya pantas senyum dua kali lipat. Dari 101 responden survei kepuasan publik, skor yang diperoleh mencapai 3,94 dari 4 poin, alias 98,60 dari 100.
Sementara Survei Persepsi Antikorupsi (SPAK) juga menunjukkan angka serupa 98,49 dari 100 dengan 32 responden.
“Nilai tersebut menunjukkan bahwa masyarakat puas dengan layanan kami, sekaligus percaya terhadap integritas petugas imigrasi. Kami akan terus menjaga standar pelayanan agar semakin baik,” ujar Patri.
Dalam dunia pelayanan publik, angka setinggi itu bukan sekadar laporan statistik ia adalah bukti bahwa masyarakat sudah mulai percaya, dan itu modal sosial yang mahal.
Kinerja Anggaran: Serapan 87 Persen, Bukti Pengelolaan Disiplin
Di sisi keuangan, Kantor Imigrasi Dabo Singkep juga patut diacungi jempol. Dari total pagu Rp 3,87 miliar, realisasi penyerapan hingga September mencapai 87 persen atau sekitar Rp 3,4 miliar. Patri menyebut, ini bukan sekadar soal “menghabiskan dana,” tapi memastikan setiap rupiah dipakai tepat sasaran.

“Kami memastikan seluruh program berjalan sesuai rencana dan berdampak langsung bagi peningkatan kualitas layanan publik,” jelasnya.
Angka itu membuktikan bahwa anggaran tak sekadar cair, tapi juga menghasilkan manfaat konkret di lapangan.
Menjaga Spirit Inovasi dari Dabo Singkep
Patri La Zaiba menutup laporannya dengan nada optimis. Ia bilang, capaian ini bukan garis akhir, melainkan pemacu untuk terus berinovasi. Salah satu langkahnya adalah memperluas jangkauan layanan ke pulau-pulau, termasuk lewat program Layanan Antar Pulau dan SULTAN (Pelayanan Lansia, dan Kelompok Rentan).
“Kami tidak hanya fokus pada capaian angka, tetapi juga pada kualitas layanan dan inovasi yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
Di tengah birokrasi yang kerap dianggap lamban, cerita dari Dabo Singkep ini seperti napas segar. Setidaknya, masih ada kantor pelayanan publik yang memilih bekerja keras tanpa banyak gembar-gembor cukup dengan hasil yang bisa dirasakan warga.





