Masyarakat Desa Marok Kecil menorehkan langkah cerdas dalam meningkatkan budidaya laut khususnya biota laut jenis kerang darah atau yang dikenal dengan nama ilmiah Tegillarca granosa, sekelompok masyarakat melakukan pembudidayaan kerang tersebut dengan cara menebar bibit kerang darah di pesisir perairan laut wilayah Kecamatan Singkep Selatan, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
Husni salah satu bagian dari kelompok pembudidaya kerang darah Desa Marok Kecil ini mengungkapkan, bahwa inisiatif untuk membudidayakan kerang darah itu muncul setelah mendapatkan inspirasi dan motivasi dari Camat Singkep Selatan.
“Dengan semangat dan motivasi yang diberikan, kami berkelompok melakukan budidaya kerang ini dan bibit kerang ini telah kami tebar. Semoga menghasilkan panen yang optimal nantinya,” ujar Husni, Rabu (27/12/2023).
Dijelaskan Husni, bibit kerang darah yang ditebarkan oleh kelompoknya itu sebanyak 1,5 ton yang ditebar di pesisir laut di Kecamatan Singkep Selatan, untuk bibit kerang darah pihaknya membeli dari luar daerah dengan memiliki ukuran kecil.
PT Tianshan Alumina Indonesia Akan Beroperasi Camat Singkep Selatan Menitipkan Sejumlah Pesan
Menurut Husni budidaya kerang darah ini tidaklah memerlukan keahlian khusus, sebab kerang darah ini memiliki sifat alaminya di laut, sehingga, tidak memerlukan pemberian pakan tambahan ataupun perawatan yang ekstra.
“Budidaya kerang darah ini tidak memerlukan pakan karena hidupnya secara alami di laut. Ketika sudah memasuki masa panen, tinggal diambil saja,” katanya.
Sementara itu, Camat Singkep Selatan, Encek Dody Kurniawan mendukung penuh langkah positif masyarakat Desa Marok Kecil dalam budidaya kerang darah. Ia menyatakan bahwa praktik ini sangat baik karena kerang di laut sering diambil pada musim tertentu. Dengan adanya upaya budidaya, diharapkan ekosistem kerang dapat terjaga dengan baik, sekaligus memberikan kontribusi pada ketahanan pangan dan perekonomian masyarakat.
“Dan dikhawatirkan suatu saat kerang ini menjadi langka, karena kerang ini sering diambil pada musim tertentu. Dengan budidaya ini di harapkan ekosistem kerang bisa terjaga dan menjadi penguatan ketahanan pangan serta bisa mendorong ekonomi masyarakat,” kata Encek Dody.
Camat Singkep Selatan Sampaikan Usulan Prioritas Masyarakatnya Pada Bupati
Budidaya kerang yang dilakukan oleh kelompok pembudidaya di Desa Marok Kecil ini, ungkap Encek Dody merupakan hasil usaha mandiri dari kelompok pembudidaya tersebut. Kedepan Encek Dody berharap dapat mendapatkan dukungan dari pemerintah serta mengajak masyarakat lain untuk turut serta dalam mengembangkan usaha ini.
“Budidaya kerang darah yang ditebar oleh kelompok ini merupakan swadaya dari kelompok itu sendiri. Kami sangat memberikan dukungan motivasi semoga nanti bisa mendapatkan hasil panen yang optimal,” kata Encek Dody.
Ditambahkan Encek Dody, sistem budidaya kerang darah yang dilakukan oleh kelompok pembudidaya dari Desa Marok Kecil dilakukan dengan membuat sistem keramba kurungan jaring halus ukuran 50×50 meter, dengan jarak dari bibir pantai sekitar 50-100 meter.
“Dua bulan setelah tebar ini akan dilakukan cek pertumbuhan kerang ini, mana kerang yang ukurannya sudah layak panen akan dipungut,” kata Encek Dody.(Fik)