
KUTIPAN – Di tengah riuhnya Jatim Expo 2025 yang berlangsung di Grand City Exhibition Hall, Surabaya, ada satu stan yang lumayan bikin perhatian mampir lebih lama, Kepri Tourism Expo. Acara yang digelar 1–5 Oktober 2025 ini bukan sekadar pameran brosur wisata, melainkan ajang transaksi serius antar-biro perjalanan alias travel agency dari Kepulauan Riau (Kepri) dan Jawa Timur (Jatim).
Dinas Pariwisata Kepri, bareng Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Kepri, membawa misi ala “sales mission” yang lumayan nendang. Hasilnya? 23 travel agency asal Surabaya resmi sepakat bikin paket perjalanan ke Kepulauan Riau. Kalau ini bukan kabar baik untuk sektor pariwisata, lalu apa lagi?
Kesepakatan ini bahkan diikat dengan sebuah nota kesepahaman (MoU) promosi Business to Business (B2B) yang diteken pada hari kedua, Kamis (2/10/2025). Saksi resminya pun tidak main-main, Kepala Dinas Pariwisata Kepri dan Sekretaris Komisi II DPRD Kepri, Wahyu Wahyudin. Jadi, ini bukan sekadar basa-basi “ayo kita kerja sama” yang biasanya menguap begitu acara bubar.
Dalam kesempatan ini, Dinas Pariwisata Kepri tidak tampil sendirian. Ada PHRI, HIPTI, Asosiasi Lapangan Golf, Bintan Resort Cakrawala (BRC), hingga sejumlah hotel dan resort yang kompak menebar pesona. Bahkan Dinas Pariwisata dari kabupaten dan kota se-Kepri ikut nimbrung, memamerkan apa pun yang bisa bikin orang Surabaya mupeng, dari destinasi bahari, budaya, kuliner khas Melayu, sampai produk ekonomi kreatif.
Makanya, Jatim Expo 2025 bukan cuma soal brosur manis atau stand kece, tapi juga “jualan bareng” untuk menunjukkan kalau Kepri bukan sekadar Batam dan Bintan. Ada lebih banyak paket lengkap yang bisa ditawarkan, bahkan untuk wisata niche seperti golf tourism.
Optimisme makin terlihat ketika Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Kepri, Hasan, buka suara. Ia menyebut bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Kepri per Agustus 2025 sudah menyentuh angka 1,27 juta kunjungan. Wisatawan nusantara (wisnus) malah lebih ganas lagi: 2,84 juta kunjungan.
Hasan lantas menyampaikan target yang cukup berani, 2 juta kunjungan wisman di akhir tahun 2025.
“Pada kesempatan ini kami meyakinkan Kepri aman dan nyaman untuk dikunjungi. Wisatawan dapat merasakan keamanan dan kegembiraan menikmati berbagai destinasi yang ada. Ini tentunya tidak luput dari berbagai unsur keamanan yang memiliki andil dalam terciptanya suasana yang aman dan nyaman,” tutup Hasan.
Kalimat ini terdengar seperti iklan paket wisata premium yang lagi-lagi ingin menegaskan, Kepri itu destinasi yang nggak kalah aman dibanding Bali, nggak kalah menggoda dibanding Jogja, dan tentu saja punya daya tarik laut, pulau, serta kuliner khas Melayu yang tidak akan bisa ditiru kota manapun.
Kalau target 2 juta wisman ini tercapai, bisa jadi Kepri akan semakin kukuh sebagai salah satu pintu gerbang wisata paling bergengsi di Indonesia. Dan semua itu dimulai dari sebuah pameran di Surabaya.