
KUTIPAN.CO – Duka mendalam dirasakan keluarga TKI yang yang bekerja sebagai ABK (anak buah kapal) yang bekerja di sebuah kapal nelayan asal Tiongkok mengetahui korban Sepri (26) yang meninggal dunia lalu di buang kelaut oleh kru kapal bernama lambung Longxing 629 dan berbendera Tiongkok.
Salah satu adik beradik dari Sapri yakni kakak kandungnya bernama Rika Andri Pratama (31) mengaku kaget mengetahui adiknya meninggal dunia dan jenazahnya tidak dipelakukan secara manusiawi dan tidak dimakamkan secara Islam.
“Kami awalnya tidak tahu, Sepri meninggal. Saya hanya ditelepon pada 29 Desember 2019 dan diminta ke Pemalang Jawa Tengah. Sebelumnya kami tidak tahu ada keperluan apa ke sana oleh perusahaan,” ungkap Rika Andri Pratama, Jumat (8/5/2020).
Rika yang belum mengatahui kejadian tersebut merasa bingung, sebab pihak perusahaan yang menauingi tempat adiknya bekerja meminta ia bersama pihak keluarga lainnya untuk datang ke ke Jawa Tengah tempat kantor yang menauingi adiknya bekerja, bahkan pihak perusahaan akan menanggung semua keperluan bahkan ongkos hingga hotel menginap.

Setelah datang dan menemui perwakilan pihak perusahaan pihak keluarga baru mengetahui bahwasanya pemuda asal Dusun II, Desa Serdang Menang, Kecamatan Sirah Pulau Padang, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) yang merupakan adiknya itu yang bekerja di kapal asal Tiongkok telah meninggal dunia.
“Saat itu dibilang adik saya sudah meninggal tanggal 21 Desember. Dalam surat pernyataan kematian dinyatakan jika dia (Sepri) dikuburkan secara Islam. Tidak ada penjelasan dikuburkan di mana,” ujar dia.
Saat itu Rika diberitahukan oleh perwakilan pihak perusahaan jika adiknya telah meninggal dunia dan telah di kebumikan secara Islam, namun yang menjadi kecurigaan pihak keluarga yakni, kuburan Sepri tidak dijelaskan secara rinci di kebumikan dimana letaknya.
Editor : Fikri
Source : IDN Times