Kebocoran pipa yang terjadi dalam beberapa pekan terakhir di Kota Batam telah menyebabkan kualitas air yang diterima oleh warga menjadi keruh dan bahkan bercacing.
Kepala Biro Humas, Promosi, dan Protokol BP Batam, Ariastuty Sirait, menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas kualitas air yang tidak memadai dalam beberapa hari terakhir ini. BP Batam, tegasnya, akan bertanggung jawab penuh atas kualitas air yang diterima oleh warga.
“Ini terjadi karena ada kebocoran. Dalam minggu ini, proses pembersihannya sudah dimulai. Mudah-mudahan minggu depan, kualitas air sudah membaik,” katanya pada Jumat (5/1/2024).
Direktur Badan Usaha SPAM BP Batam, Denny Tondano, menyatakan bahwa pihaknya telah memanggil PT Air Batam Hilir (ABHi) terkait masalah ini. Pemberian teguran telah diberikan kepada PT ABHi, dan BP Batam meminta agar masalah kualitas air segera diselesaikan di Kota Batam.
Menurut PT ABHi, masuknya kotoran ke dalam pipa yang baru selesai diperbaiki disebabkan tidak dilakukannya flushing atau pembuangan kotoran terlebih dahulu sebelum air dialirkan ke pelanggan.
“Mungkin karena ingin cepat normal aliran airnya, jadi tidak dilakukan flushing, tapi langsung dialirkan. Sehingga air yang kotor itu masuk hingga dialirkan ke rumah,” jelasnya.
Proses flushing dimulai pada hari ini, Jumat (5/1/2024). Ketika dilakukan proses flushing, warga juga diberitahu untuk menutup keran airnya sementara waktu. Selain flushing, upaya perbaikan kualitas air juga melibatkan chemical treatment agar air yang diterima warga berkualitas baik.
Proses flushing dan chemical treatment ini dilaksanakan serentak di wilayah yang terdampak dan tidak terdampak. Meskipun tidak berlangsung lama, BP Batam memastikan bahwa situasi akan kembali normal dalam dua hingga tiga hari mendatang.
“Untuk temuan air keruh dan bercacing itu, ada di Tiban, kemudian Nongsa, dan juga beberapa di Bengkong yang terjadi kebocoran,” tambahnya.
BP Batam berkomitmen untuk memastikan bahwa warga kembali mendapatkan air bersih dan berkualitas.