
KUTIPAN– Kalau ada yang bilang hujan cuma air jatuh dari langit, coba ajak jalan-jalan ke Jalan Bengkong Baru awal pekan ini. Di sana, air hujan bukan cuma membasahi rambut, tapi juga “membasuh” pondasi penahan tanah sampai nyerah total. Hasilnya? Longsor. Tebing runtuh. Jalan nyaris ikut menyerah. Drama ini makin komplet karena di bibir tebing ternyata ada warung-warung semi permanen, seolah-olah tebing itu properti pribadi. Ya, ini seperti menaruh lemari kaca di ujung perosotan—sama-sama menantang gravitasi. Untung, Wakil Wali Kota Batam, Li Claudia Chandra, turun langsung, bukan cuma untuk lihat-lihat, tapi juga ngegas soal aturan main di kota.
Apa yang Bikin Bengkong Amblas?
Longsor di Bengkong bukan cuma hasil dari hujan deras yang mengguyur sejak pagi. “Lahan hijau adalah penyangga ekosistem dan pelindung warga dari bencana. Pendirian bangunan di area ini akan kami tertibkan demi keselamatan bersama,” tegas Li Claudia.
Masalahnya, sebagian lahan yang seharusnya jadi “paru-paru” malah dipoles jadi lapak usaha. Pondasi penahan tanah kalah beban, tebing pun menyerah.
Langkah Cepat Pemerintah
Didampingi Kadis Kominfo, Kadis BMDSA, dan Kasatpol PP, Li Claudia memastikan penanganan darurat berjalan. Satpol PP langsung membongkar warung di tepi tebing yang rawan ambruk. Sementara itu, Ditpam BP Batam menurunkan spanduk reklame besar yang bisa bikin nyawa melayang kalau jatuh.
“Jika izin diberikan tapi tidak sesuai pemanfaatannya, kami akan cabut. Keselamatan warga jauh lebih penting daripada keuntungan sesaat,” ujarnya.
Efek Domino dari Lahan yang Salah Urus
Kejadian ini jadi alarm. Bukan cuma di Bengkong, pemerintah juga menghentikan proyek nakal di Bukit Vista, Baloi Indah, Melcem, dan beberapa titik lain yang terbukti bikin lingkungan sengsara. Kata Li Claudia, semua ini bagian dari evaluasi besar-besaran izin pemanfaatan lahan di Batam.
Kalau lahan hijau masih disulap jadi lapak, jangan kaget kalau suatu saat nanti longsor minta “jadwal tayang” rutin. Soalnya, bencana itu jarang kirim undangan—dia langsung datang, bawa semua yang di atasnya ikut turun.