
KUTIPAN.co – Aula Andika Fikrullah Al Balad (26), anak pedagang sayur di Aceh berhasil bisa memperoleh beasiswa kuliah S2 di Lehigh University, Amerika Serikat. Berkat usaha keras didukung segudang prestasi dimilikinya, Aula berhasil mewujudkan impiannya kuliah di Amerika.
Dilansir dari VOA Indonesia, Aula adalah anak tukang sayur di Gampong Lampasi, Darul Imarah, Aceh Besar. Meski berlatarbelakang dari kelarga tidak mampu dan hanya memiliki orang tua tunggal sang ibu yang keseharaiannya berjualan sayur, Aula tak memupuskan niatnya untuk menuntut ilmu.
“Saya ingat dulu sekolahnya jam dua siang. Jadi pagi ngantar ibu ke pasar untuk belanja sayur, kemudian saya jemput lagi. Barulah jam 2 saya berangkat sekolah,” ungkap Aula.
Segudang prestasi yang telah diraih Aula sejak masih duduk di bangku sekolah diantaranya yakni juara pidato, cerdas cermat, Olimpiade Fisika dan Matematika, public speaking, hingga MTQ. Selain itu Aula juga pernah meraih penghargaan di ajang Festival Film Aceh yang digelar dinas sosial dan didukung UNICEF Indonesia.

Ketika selesai SMA, dengan berbekal prestasi, Ia sempat bingung harus meneruskan pendidikannya kemana sebab terkendala pada finansial, meski mendapatkan beasiswa dari Kemendikbud, tentunya ia juga harus memilki tabungan dan membantu orang tuanya dalam mencari nafkah.
“Saya bingung, karena ini sudah dapat undangan, trus nanti yang bayar uang sekolah siapa? Akhirnya saya tidak terlalu antusias dengan undangan itu,” ungkapnya.
Akhirnya, dia memutuskan ikut SNMPTN (Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri) dan memilih Universitas Syiah Kuala di Banda Aceh. Aula bersyukur karena mendapatkan beasiswa Bidikmisi hingga tamat kuliah. Selain tak membebani ibu atau kakaknya, Aula justru mampu membantu keuangan keluarganya.
Lulus kuliah dan diwisuda November 2016, Aula bekerja freelance sebagai blogger untuk dunia gaya hidup dan juga menekuni bidang media sosial. Bahkan dia mengajar Al-Qur’an dan Kitab Kuning di pesantren tradisional atau mengajar fisika, baik di kampus juga di sekolah untuk olimpiade sains nasional tingkat Aceh.
Kemudian, muncul pemikiran kuliah di luar negeri. Aula pun dikenal sebagai ‘scholarship hunter’ alias pemburu beasiswa sejak kuliah.
“Selama S1 saya coba berbagai beasiswa, short course, conference, exchange program ke luar negeri selalu mendapat penolakan,” katanya.
Hingga sampai 53 kali Aula mendaftar beasiswa, tetapi tak satu pun yang berhasil. Kemudian dia mendapat informasi dari rekannya agar daftar beasiswa USAID prestasi untuk program S2 di Amerika. Yang menarik adalah Mak Cut memberi dorongan agar Aula mencobanya.
Hingga Aula berhasil dapat beasiswa kuliah di Amerika dan mampu menginjakkan kaki untuk yang pertama kali di Amerika pada Juni 2018. Kampus dia adalah Lehigh University di Bethlehem, Pennsylvania, yang masuk ke dalam daftar 50 universitas nasional terbaik di Amerika menurut situs U.S. News & World Report.
Di kampus itu, Aula memilih jurusan Instructional Technology. Bukan tanpa alasan ia memilih jurusan tersebut, karena Ia berencana untuk menjadi bagian dari orang-orang yang membangun teknologi di dunia pendidikan.
Dilansir dari Kompascom, Aula yang lahir November 1993 itu ternyata memiliki kesan tersendiri dengan bulan November. Selain diwisuda pada November 2016, sang ibunda Mak Cut mendapat penghargaan ‘Orang Tua Hebat 2019’ dari Kemendikbud yang juga diberikan November 2019.
“Ketiadaan orangtua yang lengkap, kemudian orangtua yang tidak berpendidikan, ekonomi yang tidak mendukung itu tidak menghalangi kita untuk mencapai apa yang kita mau,” ujarnya.
“Tidak pula menghalangi anak-anaknya untuk bisa berpendidikan dan melanjutkan pendidikan sampai ke level yang tertinggi dan di luar negeri dan di negara yang paling adidaya di dunia,” kata Aula.
Aula juga berpesan agar tidak menjadikan keterbatasan sebagai penghalang untuk mendapatkan cita-citanya.
“Tak perlu harus melulu sempurna, tetapi segala cita-cita bisa diraih dengan berusaha,” kata Aula.
Editor : Kri