
KUTIPAN.CO – Pemulangan mahasiswa dari luar Kabupaten Lingga dianggap sangat beresiko bagi masyarakat Bumi Bunda Tanah Melayu.
Wakil Ketua II DPRD Lingga Salmizi menanggapi bahwa resiko mahasiswa dan pelajar yang dipulangkan dari daerah zona merah bencana Covid-19 tidak menjaminan terbebas dari terpapar Covid-19.
“Namun kita memahami kekhawatiran dari adek-adek mahasiswa tersebut, jika bertahan di zona merah bisa jadi berisiko terpapar juga, untuk itu, saya berharap dalam penangananannya harus ekstra hati-hati,” kata Salmizi saat dikonfirmasi, Kamis (23/4/2020) malam.
Menurut dia, tim gugus tugas penanganan COVID-19 di Lingga dapat mempersiapkan kedatangan para mahasiswa dan pelajar dari daerah zona merah.

“Maka kita tiba, harus chek kesehatan secare teliti, kemudian melakukan isolasi mandiri dulu, kalau sayang dengan keluarga dan masyarakat kita semua, jangan berkeliaran dan berkumpul dalam keramaian sampai batas aman,” ungkap Salmizi.
Selain itu yang perlu diwaspadai dari risiko pemulangan mahasiswa dan pelajar dari daerah zona merah yakni, Orang Tanpa Gejala (OTG) Covid-19 sebagaimana disebutkan Satgas Covid-19.
Pasalnya OTG ini tidak dapat diprediksi, sebab orang tersebut sama sekali tidak memiliki gejala COVID-19 tersebut. Sehingga pemeriksaan harus lebih hati-hati.
“Maka yang menjadi kekhawatiran kita saat ini adalah OTG, sebab imun yang mereka miliki kuat sehingga sulit diprediksi. Kalau kemudian dia positif ini bisa menularkan kepada orang lain. Jadi untuk itu, saya harap adek-adek mahasiswa harus sabar dan ikuti anjuran pemerintah, terhadap penangan covid-19 ini,” tutupnya.
Penulis : Ramadhan
Editor : Fikri