KUTIPAN- Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Lumajang pada Jumat pagi (3/1/2025) memicu longsor di Jalan Nasional Lumajang-Malang, tepatnya di Piket Nol KM 55, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo. Insiden ini langsung direspon cepat oleh Tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD Kabupaten Lumajang, yang bergerak ke lokasi untuk menangani dampak bencana.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Lumajang, Yudi Cahyono, menyebutkan laporan longsor diterima melalui grup komunikasi darurat pada pukul 05.00 WIB.
“Kami segera berkoordinasi dengan petugas proyek BBPJN Jawa Timur-Bali dan mengerahkan TRC ke lokasi untuk penanganan,” jelas Yudi.
Dalam waktu singkat, dua unit alat berat jenis loader milik BBPJN diterjunkan untuk membersihkan material longsoran. Proses ini dilanjutkan dengan penyemprotan menggunakan truk tangki air dari BPBD. Namun, longsor susulan kembali terjadi, sehingga tim tetap bersiaga di lokasi hingga jalur dinyatakan aman pada pukul 12.00 WIB.
“Penanganan selesai siang tadi dengan dukungan alat berat. Alhamdulillah, jalur kembali lancar,” ujar Yudi saat memberikan keterangan di sela kegiatannya.
Ia juga mengingatkan bahwa tebing di KM 55 memiliki risiko longsor tinggi, terutama saat hujan deras. Kondisi ini diperparah oleh aktivitas pengerjaan pengeprasan tebing untuk pelebaran jalan yang meningkatkan ketidakstabilan tanah.
“Kami mengimbau para pengendara untuk selalu waspada saat melintas di jalur Piket Nol, khususnya saat hujan. Ada banyak titik rawan longsor yang perlu diantisipasi,” tambahnya.
Kolaborasi antara TRC BPBD Lumajang dan BBPJN Jawa Timur-Bali menunjukkan kesiapsiagaan daerah ini dalam menghadapi bencana. Selain menangani dampak longsor, BPBD juga aktif mengedukasi masyarakat tentang mitigasi risiko di wilayah rawan bencana seperti Piket Nol.
Langkah cepat dan sinergi ini menjadi bukti pentingnya kerja sama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk menciptakan jalur yang lebih aman dan terkendali.