
KUTIPAN – Sabtu malam, (28/6), di Gedung Kesenian Aisyah Sulaiman, Tanjungpinang, suasana sedikit lebih haru dari biasanya. Bukan karena ada konser mellow-mellow atau pertunjukan drama tragis. Tapi karena ada peluncuran buku yang judulnya terdengar seperti nama geng sekolah elite, tapi ternyata isinya soal hal paling mendasar dalam hidup: nilai, semangat, dan kenangan akan sosok ayah.
Buku itu berjudul Hood Points, ditulis oleh Hardi S. Hood, dan diterbitkan sebagai bentuk penghormatan kepada almarhum Hood bin Dahlan—sang ayah. Yang hadir bukan sembarang orang. Wakil Wali Kota Tanjungpinang, Raja Ariza, ikut duduk manis dalam acara, bahkan memberikan apresiasi yang terdengar cukup filosofis untuk malam peluncuran buku.
“Buku ini bukan hanya berisi kisah keluarga, tetapi juga mencerminkan warisan nilai dan semangat hidup yang bisa menjadi inspirasi. Semoga buku ini bermanfaat bagi masyarakat luas,” ujar Raja Ariza, yang tampak cukup menikmati aroma perjuangan dalam setiap halaman buku tersebut.
Apa sih yang dibahas dalam Hood Points?
Judulnya mungkin bikin pembaca mengira ini buku motivasi ala-ala startup digital atau teknik manajemen zaman now. Tapi tunggu dulu, ternyata HOOD adalah singkatan dari Hardworking, Optimistic, Outstanding, dan Dedicated. Empat kata ini menjadi fondasi nilai yang diwariskan almarhum Hood bin Dahlan kepada anak-anaknya. Bukan lewat ceramah, tapi lewat keteladanan hidup. Nggak heran kalau anak-anaknya, termasuk Hardi, merasa itu warisan paling berharga yang pernah diberikan sang ayah.
“Tak ada warisan berupa harta benda, tetapi kami mewarisi sesuatu yang jauh lebih berharga semangat, doa, dan dorongan untuk menjadi manusia yang berguna bagi sesama,” ucap Hardi S. Hood, yang tampak tenang tapi penuh makna saat menyampaikan pidatonya.
Buku ini tidak menjual kisah sukses instan. Tidak ada formula cepat kaya, tidak juga testimoni berubah nasib dalam 30 hari. Yang ditawarkan adalah refleksi: bagaimana peran seorang ayah bisa membentuk karakter seluruh keluarga, bahkan setelah kepergiannya. Maka jangan heran kalau pembaca bisa menemukan kesederhanaan yang menyentuh, dan nilai-nilai yang terasa akrab tapi jarang kita renungkan.
Peluncuran buku ditandai dengan pembukaan selubung sampul—sebuah ritual simbolis yang seperti membuka lembaran baru dari kenangan lama. Ada penandatanganan buku, juga penyerahan buku secara langsung kepada Wakil Wali Kota.
Acara malam itu juga dihadiri Sekretaris Daerah Kota Tanjungpinang Zulhidayat, Ustaz Derry Sulaiman (yang membuat suasana jadi sedikit relijius tapi tetap cair), sejumlah tokoh masyarakat, dan tentu saja keluarga besar penulis yang menjadi saksi bahwa tulisan ini bukan sekadar kata-kata, tapi napak tilas nilai keluarga.
Di tengah era digitalisasi dan gempuran konten cepat saji, Hood Points hadir sebagai pengingat bahwa hidup bukan soal viral atau views, tapi tentang bagaimana kita tetap hardworking, optimistic, outstanding, dan dedicated—meskipun hidup sering kali terasa kurang adil.
Jadi, kalau kamu sedang mencari buku yang nggak muluk-muluk tapi punya nyawa, Hood Points bisa jadi pilihan. Bukan karena sensasional, tapi karena ia jujur dan penuh cinta.***
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
👉 https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
👉 https://www.facebook.com/kutipan.dotco/