
KUTIPAN – Kalau ada satu hal yang bikin masyarakat senang jelang Hari Besar Keagamaan Nasional, jawabannya simpel: harga murah. Dan inilah yang bikin Operasi Pasar di Pasar Tani Batu 10, Tanjungpinang, diserbu warga sejak hari pertama digelar. Namanya juga murah, siapa yang nggak mau?
Operasi Pasar ini sudah masuk hari ketiga pada Senin (2/6/2025), dan antusias masyarakat nggak surut. Dari awal dibuka tanggal 31 Mei, lapak-lapak langsung penuh disambangi pembeli. Yang belanja ada, yang sekadar cuci mata juga ada. Tapi mayoritas jelas: warga cari kebutuhan pokok dengan harga yang lebih ramah di dompet.
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Tanjungpinang, Elfiani Sandri, yang hadir mewakili Wali Kota Lis Darmansyah, bilang kegiatan ini bagian dari komitmen Pemkot buat menjaga stabilitas harga. Tujuannya jelas: biar masyarakat tetap bisa beli sembako tanpa harus nyari utangan ke tetangga.
“Antusias masyarakat sangat tinggi sejak hari pertama. Ini bukti kalau program seperti ini memang dibutuhkan,” kata Elfiani dalam sambutannya.
Nggak cuma belanja, warga juga bisa sekalian periksa kesehatan gratis. Kerja sama dengan Kimia Farma bikin stan kesehatan nongol di tengah hiruk-pikuk belanja. Ya, biar tubuh tetap waras meski dompet lagi tipis.
“Harapan kami, kegiatan ini tidak hanya jadi rutinitas tahunan. Tapi ke depan bisa berkembang dan makin besar manfaatnya untuk warga,” tambah Elfiani.
Sementara itu, Kepala Disdagin Kota Tanjungpinang, Riany, jelaskan kalau seluruh konsep Operasi Pasar ini memang dirancang untuk menyentuh semua kalangan. Harga bahan pokok ditekan lewat kerja sama dengan distributor dan pelaku usaha lokal. Jadi, ini bukan sekadar jualan—tapi upaya konkret ngasih ruang napas ke masyarakat.
“Contohnya, harga minyak goreng di sini bisa lebih murah Rp2.000–Rp3.000 per liter. Itu belum termasuk beras, gula, dan telur yang juga turun harga. Kalau belanja banyak, bisa hemat puluhan ribu,” ungkap Riany.
Dan benar saja, warga yang datang juga ngerasa terbantu. Salah satunya Ayu, yang langsung sumringah begitu dapet bahan pokok dengan harga miring.
“Harganya jauh lebih murah dibanding pasar tradisional. Bahkan bisa beda puluhan ribu. Ini sangat membantu, apalagi menjelang Hari Raya,” katanya.
Ayu juga titip harapan: semoga kegiatan seperti ini bisa rutin diadakan. Karena selain membantu warga, kegiatan ini juga bikin ekonomi lokal berdenyut.
“Terima kasih saya ucapkan kepada Pemerintah Kota Tanjungpinang, khususnya kepada Bapak Wali Kota Lis Darmansyah dan Disdagin. Semoga ke depannya bisa terus digelar,” tutupnya.
Intinya, program seperti ini adalah contoh nyata bahwa kebijakan publik bisa terasa langsung ke masyarakat. Harga murah, layanan kesehatan, dan suasana pasar yang hidup—semua jadi satu di Operasi Pasar. Dan di tengah serba mahal seperti sekarang, siapa sih yang nggak pengen sembako murah?
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
https://www.facebook.com/linggapikiranrakyat/
https://www.facebook.com/kutipan.dotco/
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.