
KUTIPAN – Di tengah hiruk-pikuk kota pesisir yang makin sibuk dengan pembangunan dan urusan birokrasi, Tanjungpinang punya cara sendiri untuk menyalakan semangat muda: lewat Tournament Open Handicap 2025 Billiard. Acara ini berlangsung di Gonta Arena, Jalan RH. Fisabilillah No.17, pada Sabtu (1/11/2025). Tak cuma soal adu akurasi dan fokus di atas meja hijau, tapi juga jadi simbol bahwa olahraga bisa jadi ruang ekspresi dan prestasi.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Kota Tanjungpinang, Ruli Friady, menjelaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar lomba memukul bola.
“Kegiatan ini merupakan wujud realisasi pembinaan prestasi olahraga dalam rangka memperebutkan piala Wali Kota Tanjungpinang dan juga merupakan langkah awal dalam rekrutmen atlet kota Tanjungpinang untuk menuju kejuaraan yang lebih tinggi,” ujar Ruli.
Bahasa resminya memang terdengar seperti surat dinas, tapi maknanya jelas: Pemko Tanjungpinang ingin melahirkan atlet biliar yang bisa melangkah lebih jauh, bukan hanya jago di warung kopi.
Tahun ini, jumlah peserta juga nggak main-main. Untuk kategori bola 9 ada 96 peserta, dan kategori bola 10 juga 96 peserta. Total hampir dua ratus orang yang siap adu strategi dan ketenangan tangan. Kalau dikalkulasi, jumlah itu sudah cukup bikin Gonta Arena terasa seperti sirkuit mini biliar nasional.
Asisten 3 Bidang Administrasi Pemko Tanjungpinang, Augus Raja Unggul, yang hadir langsung di lokasi, memberi pandangan yang cukup filosofis.
“Pemerintah kota Tanjungpinang sangat menyambut baik dan bangga dengan diselenggarakannya kegiatan Tournament Open Handicap 2025 Billiard kota Tanjungpinang yang memperebutkan piala Wali Kota Tanjungpinang ini. Semoga melalui kegiatan ini akan terjaring atlet yang profesional, mampu bersaing dan mengukir prestasi di tingkat provinsi, nasional, maupun internasional,” ujar Augus.
Dalam bahasa sederhana, pemerintah ingin agar meja biliar bukan hanya tempat santai sore, tapi juga batu loncatan buat karier olahraga.
Lebih jauh, Pemko Tanjungpinang juga menegaskan akan terus mendukung kegiatan olahraga apa pun yang bisa menyalakan semangat muda. Bukan hanya demi piala atau medali, tapi untuk menumbuhkan budaya hidup sehat dan kompetitif.
Turnamen ini sendiri terbagi dua babak besar:
-
Kategori bola 9 digelar pada 1–2 November 2025,
-
Kategori bola 10 pada 8–9 November 2025.
Deretan pejabat dan tokoh olahraga yang hadir juga memperlihatkan keseriusan acara ini. Ada Anggota Komisi III DPRD Kota Tanjungpinang Sri Artha Sihombing, Ketua KONI Abdul Halim, dan Ketua POBSI Anggun Zainurullah. Semua tampak ikut larut menyemangati para peserta—dari yang baru belajar sampai yang sudah lihai membaca pantulan bola.
Mungkin bagi sebagian orang biliar hanyalah permainan ketepatan, tapi bagi Tanjungpinang, ini adalah bukti bahwa olahraga bisa jadi ruang kecil tempat anak muda belajar tentang fokus, disiplin, dan sportivitas. Sebab di balik stik dan meja hijau itu, ada semangat besar yang ingin tumbuh: menjadi juara, tapi tetap rendah hati.





