KUTIPAN – Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Kepulauan Bangka Belitung melalui Divisi Keimigrasian menyosialisasikan program golden visa kepada perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja asing di Pulau Bangka. Program ini bertujuan untuk meningkatkan investasi dan mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan pada Selasa (3/12/2024), Kepala Divisi Keimigrasian Kanwil Kemenkumham Kepulauan Bangka Belitung, Doni Alfisyahrin, menyebutkan bahwa program golden visa merupakan salah satu program prioritas Presiden Prabowo Subianto dalam 100 hari pertama masa pemerintahannya.
“Golden visa dirancang untuk menarik investor, talenta global, dan wisatawan berkualitas tinggi agar datang dan berinvestasi di Indonesia, sehingga mempercepat pertumbuhan ekonomi global,” ujar Doni.
Potensi Golden Visa untuk Ekonomi Daerah
Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Harpin, yang mewakili Penjabat Gubernur Sugito, menyatakan bahwa program golden visa memberikan dampak positif pada berbagai sektor. “Program ini dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi, menciptakan lapangan pekerjaan, dan mendukung berbagai sektor yang membutuhkan investasi besar,” katanya.
Menurut Harpin, sektor strategis seperti perumahan, pariwisata, dan teknologi di Bangka Belitung memiliki potensi untuk berkembang pesat dengan adanya kontribusi dari pemegang golden visa.
Golden Visa: Strategi Menarik Investasi
Penanggungjawab ITAS Golden Visa Direktorat Jenderal Imigrasi, Afif Nur Anshari, menjelaskan bahwa program golden visa dirancang untuk menarik good quality travelers.
“Golden visa memungkinkan investor dan individu berkualitas untuk mendapatkan izin tinggal dan akses ke negara tujuan guna membeli properti atau melakukan investasi besar di negara tersebut,” ungkapnya.
Golden Visa dan Masa Depan Ekonomi Bangka Belitung
Dengan disosialisasikannya program ini, diharapkan semakin banyak perusahaan di Bangka Belitung memahami peluang yang dapat dimanfaatkan melalui golden visa. Selain itu, program ini diyakini akan meningkatkan daya saing ekonomi daerah, menciptakan lebih banyak lapangan kerja, serta memperkuat sektor-sektor strategis.
Langkah ini juga selaras dengan visi besar pemerintah pusat untuk menjadikan Indonesia sebagai tujuan utama investasi global, sekaligus mempercepat pertumbuhan ekonomi yang inklusif.