
KUTIPAN – Kalau sudah memasuki usia 54 tahun, biasanya manusia mulai sering ikut senam pagi dan waspada kolesterol. Tapi untuk BP Batam, usia yang sama justru dijadikan alasan untuk makin gesit membangun negeri. Minggu (26/10/2025) lembaga ini merayakan Hari Bakti ke-54—momen refleksi bahwa lebih dari lima dasawarsa sudah digeluti dengan tekad yang sama: membangun dengan hati, berinovasi tanpa banyak drama, dan tetap berbakti untuk republik.
Pagi itu, seluruh pimpinan dan pegawai kompak berpakaian rapi, mengikuti upacara dan syukuran pemotongan tumpeng oleh Kepala BP Batam, Amsakar Achmad bersama Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra. Sebuah prosesi yang sederhana tapi sarat makna “ayo tetap semangat, jangan kendor”.
Amsakar pada kesempatan pertama menyampaikan terima kasih kepada seluruh keluarga besar BP Batam. Tidak lupa, apresiasi khusus juga meluncur untuk Pemerintah dan Forkopimda yang selama ini menjadi “support system” lembaga tersebut.
“Kami menyampaikan setulus penghargaan dan terima kasih kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau, Pemerintah Kota Batam, para instansi, pelaku usaha, serta seluruh stakeholder yang tidak henti-hentinya memberi dukungan, kepercayaan dan iringan doa dalam perjalanan pengabdian kami membangun Batam tercinta,” kata Amsakar.
Di tengah ekspektasi publik yang makin gede bak megaproyek, Amsakar menunjukkan rasa optimis yang tidak main-main. Bukan bermodal kata-kata motivasi ala seminar berbayar, tapi pakai data ekonomi.
Investasi Batam selama Triwulan III tahun 2025 sudah menembus Rp 54,7 triliun atau 91 persen dari target 2025 yang dipatok Rp 60 triliun. Tumbuh pula 25,58 persen dibanding periode sama tahun lalu. Kalau grafiknya ikut lomba, mungkin sudah menang “Most Improvement of The Year”.
Pertumbuhan ekonomi pun ikut terlihat sehat. Triwulan kedua 2025 mencatat angka 6,66 persen, hampir menyerempet hasil 2024 yang berada di level 6,69 persen. Dan yang bikin senyum mengembang lebih lebar, Batam menyumbang 66,72 persen terhadap struktur PDRB Kepri.
Kalau Batam sakit sedikit saja, Kepri bisa ikut demam.
“Yang membahagiakan lagi terhadap struktur PDRB Provinsi Kepri, Batam berkontribusi sebesar 66,72 %. Angka-angka tersebut menunjukkan bahwa tata kelola kita sudah berada di jalan yang tepat. Ke depan kita harus lakukan pembenahan ke arah yang lebih baik, pelayanan yang optimal, percepatan belanja pemerintah dan menjaga iklim investasi tetap kondusif,” ujar Amsakar.
Slogan tahun ini, “BP Batam Beraksi Tanpa Basa Basi”. Bukan sekadar tagline stiker di mobil dinas, tapi ajakan untuk tetap bekerja bukan hanya tampil berfoto saat seremoni.
“Mari kita jadikan momentum Hari Bakti BP Batam ini sebagai penyemangat untuk memperkuat komitmen dan memperkokoh kebersamaan. Karena sejatinya, keberhasilan BP Batam bukanlah hasil kerja satu orang atau satu bagian, melainkan hasil kerja bersama dari kita, oleh kita untuk kemajuan Batam,” pungkas Amsakar.
Selain acara syukuran, Hari Bakti ini juga dibarengi agenda bermanfaat seperti penandatanganan MoU antara RSBP Batam dan Universitas Internasional Batam sebagai Rumah Sakit Pendidikan Village.
Ada pula kerja sama BP Batam dengan BAZNAS untuk mendukung program pendidikan dan kesehatan. Bahkan sertifikat Cagar Budaya Galang Heritage Village juga resmi diserahkan Pemko Batam kepada BP Batam.
Ulang tahun boleh lewat, tapi kerja nyata tetap lanjut. Selamat Hari Bakti BP Batam ke-54! Semoga Batam makin maju, ekonomi makin jos, dan inovasi makin ngebut, tanpa basa-basi tentunya.





