Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang intensif melakukan screening atau pemeriksaan terhadap bayi baru lahir sebagai langkah pencegahan penyakit hipotiroid atau gondok.
Inisiatif ini sejalan dengan anjuran Kementerian Kesehatan (Kemenkes) guna mendeteksi potensi kekurangan hormon tiroid yang dapat menyebabkan gangguan metabolisme tubuh pada anak.
Dr. Elfiani Sandri, Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana Kota Tanjungpinang, menjelaskan bahwa pemeriksaan ini melibatkan pengambilan sampel yang selanjutnya dianalisis di laboratorium rujukan di Padang.
“Kami melakukan pemeriksaan kepada semua bayi baru lahir sebagai langkah awal. Jika terdapat indikasi dari hasil pemeriksaan, langkah selanjutnya akan diambil untuk melakukan tindakan pencegahan,” ujar dr. Elfiani pada Jumat (12/1/2024).
Meskipun hingga saat ini belum ditemukan bayi baru lahir di Tanjungpinang yang terdeteksi mengidap hipotiroid, dr. Elfiani menegaskan bahwa pihaknya akan terus memantau perkembangan situasi.
“Program ini baru dimulai sejak Agustus 2023, dan kami akan terus melakukan pemantauan secara intensif,” tambahnya.
Lebih lanjut, dr. Elfiani menjelaskan bahwa hipotiroid merupakan kondisi serupa dengan penyakit gondok. Hormon tiroid yang diproduksi oleh kelenjar tiroid, yang terletak di leher, berperan dalam mengatur tingkat energi dan metabolisme tubuh.
“Hormon tiroid juga sangat penting dalam mendukung tumbuh kembang anak. Kekurangan hormon tiroid pada anak dapat berdampak pada tingkat kecerdasan yang di bawah rata-rata,” terangnya.
Ia menekankan urgensi deteksi dini dan pengobatan secepatnya jika terdapat indikasi penyakit hipotiroid pada bayi baru lahir. Upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup anak-anak di Kota Tanjungpinang.