Ketua Lembaga Koordinasi Kesejahteraan Sosial (LKKS) yang juga merupakan istri Gubernur Kepri, Dewi Kumalasari masalah perlindungan terhadap hak-hak perempuan dan anak di Kepulauan Riau hal yang wajin menjadi prioritas.
Mengingat berbagai permasalahan diskriminatif ataupun kekerasan pada perempuan dan anak telah banyak diabaikan hak-hak yang seharusnya didapatkan.
“Oleh karena itu, permasalahan yang dialami perempuan dan anak di Kepri merupakan tantangan bagi kita semua, karena pemenuhan hak perempuan dan anak serta melindungi mereka salah satu perwujudan misi Provinsi Kepri,” kata Dewi Kumalasari saat membuka kegiatan Dialog Lintas Agama Pemprov Kepri, di Aula Wan Seri Beni, Dompak, Rabu (21/12/2022).
Menurut istri Gubernur Kepri, Kepri merupakan miniatur Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau dan terdapat keberagaman agama, suku adat dan budaya.
Berdasarkan data, yang mendiami Kepri didominasi suku Melayu sebanyak 29,97 persen, disusul oleh Suku Jawa sebanyak 22,2 persen, Suku Batak sebanyak 12,43 persen, Suku Minang sebanyak 19,71 persen, Etnis Tionghoa sebanyak 7,70 persen dan sisanya gabungan dari beberapa suku yang saat ini mendiami wilayah Kepri.
Selain itu, dari berbagai keberagaman suku-suku yang mendiami wilayah Kepri ini komposisi agama yang ada di Kepri di Dominasi oleh agama Islam sebanyak 78,19 persen disusul oleh agama Kristen 11,89 persen, Katolik 2,43 persen, Hindu 0,05 persen dan Buddha 7,26 persen. Jika dihitung dari total jumlah penduduk di Kepri, maka 2/3 diantaranya adalah perempuan dan anak.
“Keberagaman ini tentunya memperkaya khasanah agama, adat dan budaya yang ada di Provinsi Kepri. Untuk itu, saya menghimbau kepada kita semua agar dapat terus menjaga kerukunan Umat Beragama di Provinsi Kepri,” kata Dewi Kumalasari.
Ditambahkan dia, pembinaan kehidupan kerukunan beragama di Provinsi Kepri berada dalam kategori baik. Hal ini dapat dilihat dari Indeks Kerukunan Umat Beragama di Kepri pada tahun 2021 yang masuk 10 besar Nasional dari 34 Provinsi di Indonesia dengan skor 75,5 persen dan masih diatas skor Nasional yaitu 72,73 persen.
“Untuk itu, saya berpesan kepada semua pihak untuk terus menjaga kerukunan dan persatuan di Kepri, dengan menjaga hal tersebut maka saya yakin dan percaya kita dapat bersama menjawab tantangan-tantangan yang ada di Kepri, salah satu tantangan dalam menangani permasalahan-permasalahan diskriminatif dan kekerasan yang banyak dialami oleh perempuan dan anak pada saat ini,” katanya.
Diketahui pada dialog lintas agama itu diikuti oleh ratuasan mahasiswa dan mahasiswi se-Kota Tanjungpinang dan diisi oleh narasumber dari sejumlah tokoh lintas agama.
Report : Tegar
Baca Juga : Yasonna H Laoly Terima Langsung Kapal Pura Wira Ksatria Dari Pemprov Kepri