LINGGA PIKIRAN RAKYAT – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memastikan Desa Wisata Jatiluwih di Kabupaten Tabanan, Bali, siap untuk memamerkan keindahan hingga kearifan lokalnya kepada delegasi World Water Forum ke-10. Hal ini disampaikan usai kunjungan Menparekraf ke Desa Jatiluwih yang akan menjadi salah satu lokasi yang akan dikunjungi delegasi tersebut pada 18-25 Mei 2024.
“Kami pastikan dengan kunjungan ke Jatiluwih ini kesiapan sebagai site visit dari delegasi World Water Forum dan kita sudah lihat beberapa spot-nya yang telah dipersiapkan,” kata Menparekraf Sandiaga.
Menparekraf Sandiaga menyampaikan, pengelolaan air di Bali yang dipenuhi dengan kearifan lokal dan telah diakui dunia oleh UNESCO, dinilai siap untuk ditampilkan sebagai site visit dalam World Water Forum 2024.
Sebelumnya, Jatiluwih telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan budaya dunia pada 2012.
“Ini memantapkan posisi Indonesia dalam kepemimpinannya di forum pengelolaan air sedunia,” katanya.
Desa Jatiluwih memiliki sistem pengelolaan air yang dikenal dengan sebutan sistem subak yang membuatnya terkenal sebagai penghasil padi terbaik di Pulau Dewata. Subak merupakan organisasi tradisional yang mengatur sistem irigasi untuk bercocok tanam padi di Bali.
Selain itu, Desa Jatiluwih juga menawarkan berbagai aktivitas wisata, seperti trekking sambil menikmati keindahan rice terrace atau terasering persawahan. Hal ini sangat cocok untuk ditampilkan di hadapan delegasi World Water Forum 2024.
Selain meninjau Desa Jatiluwih, Menparekraf Sandiaga juga menyaksikan pelepasan burung endemik khas Bali dan cara pengusiran burung yang disebut dengan Kepuakan.
Kegiatan itu juga dihadiri oleh Sesmenparekraf/Sestama Baparekraf, Ni Wayan Giri Adnyani; beberapa jajaran eselon 2 di lingkungan Kemenparekraf; Director of the Regional Department for Asia and the Pacific UN Tourism, Harry Hwang; Sekretaris Daerah Tabanan, I Gede Susila; Ketua Badan Promosi Pariwisata Daerah (BPPD) Bali Tjokorda Artha Ardana Sukawati; dan Manajer Operasional DTW desa wisata Jatiluwih, Ketut Purna.