
KUTIPAN – Suasana Lapangan Silang Monas pada Minggu (5/10/2025) berubah jadi lautan seragam loreng, baret, dan langkah tegas penuh wibawa. Di tengah gegap gempita peringatan HUT ke-80 Tentara Nasional Indonesia (TNI) itu, Mayjen TNI (Mar) Ili Dasili, S.E., tampil sebagai sosok sentral yang memimpin ribuan prajurit Jalasena TNI AL memberi penghormatan langsung kepada Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto.
Di bawah teriknya matahari pagi, setiap langkah para prajurit seolah berdentum selaras dengan detak jantung para penonton. Gerakan mereka rapi, tegap, dan nyaris tanpa cela, bukan cuma sekadar parade, tapi juga simbol kedisiplinan yang sudah mendarah daging di tubuh TNI Angkatan Laut.
Barisan Defile Matra Laut kali ini bukan sembarangan. Ada gabungan satuan dari Koarmada RI, Korps Marinir, Kodaeral, hingga Kodiklatal. Ketika barisan itu bergerak, yang terlihat bukan hanya kekompakan, tapi juga kebanggaan kolektif sebuah institusi yang sudah 80 tahun menjaga laut dan kehormatan bangsa.
Dentuman langkah dan kibasan bendera para Jalasena itu membuat mata para pejabat dan tamu negara di mimbar kehormatan terpaku. Di tribun penonton, puluhan ribu masyarakat yang datang pun tak lepas dari pesonanya. Ada aura gagah, ada rasa hormat, dan tentu saja ada kebanggaan nasional yang menular begitu cepat.

Usai memimpin pasukan Kontingen Upacara TNI AL, Mayjen TNI (Mar) Ili Dasili, alumnus AAL tahun 1996, tak menyembunyikan rasa harunya. Wajahnya yang biasanya tegas kali ini menyiratkan rasa bangga luar biasa.
“Luar biasa, para prajurit sangat bersemangat untuk memberikan penampilan semaksimal mungkin di depan Presiden, Wakil Presiden, pimpinan lembaga, tamu undangan serta seluruh masyarakat yang hadir di sini. Ini akan menjadi pengalaman yang sangat berharga dalam perjalanan karir saya di militer. Saya bangga kepada seluruh prajurit Petarung Samudera TNI AL. Terima kasih semuanya,” ujar Mayjen TNI (Mar) Ili Dasili.
Dalam upacara megah itu, semangat para “Petarung Samudera” benar-benar jadi representasi bahwa laut bukan sekadar wilayah pertahanan, tapi juga simbol keteguhan dan disiplin bangsa. Di tengah sorotan kamera dan tepuk tangan publik, mereka menunjukkan: menjaga negeri bukan cuma tugas, tapi juga kehormatan yang diwariskan lintas generasi.