KUTIPAN – Dalam debat calon bupati dan wakil bupati yang digelar oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Lingga di Gedung Nasional, Dabo Singkep, Selasa malam (12/11/2024), terjadi pertukaran pandangan yang tajam antara calon wakil bupati nomor urut 1, Novrizal, dan calon wakil bupati nomor urut 2, Muhammad Ishak. Debat ini menghadirkan diskusi terkait ide dan inovasi untuk meningkatkan daya saing daerah Kabupaten Lingga dalam menghadapi tantangan kompetitif di tingkat regional.
Pada sesi tanya jawab, Novrizal mengajukan pertanyaan terkait ide inovatif yang dapat mengangkat posisi kompetitif Kabupaten Lingga di tingkat regional maupun dalam cakupan Provinsi Kepulauan Riau.
“Yang ingin kami tanyakan kepada Paslon nomor 2, dapatkah Anda menjelaskan ide-ide inovatif yang dapat meningkatkan posisi Kabupaten Lingga secara kompetitif di tingkat regional dan dalam mencakup Provinsi Kepulauan Riau?” tanya Novrizal, menyoroti pentingnya inovasi untuk daya saing daerah.
Jawaban Ishak: Fokus pada Ekonomi dan Infrastruktur
Muhammad Ishak dalam penjelasannya menekankan pentingnya beberapa faktor kunci seperti kemampuan ekonomi, infrastruktur daerah, iklim investasi, dan sumber daya manusia dalam membangun daya saing Lingga. Menurutnya, faktor-faktor ini menjadi elemen penting dalam meningkatkan indeks pembangunan daerah.
“Ini adalah hal-hal yang harus kita perhatikan, dengan penekanan pada berbagai indikator, terutama indeks pembangunan daerah yang mencakup pertumbuhan ekonomi, pendapatan per kapita, dan tata pemerintahan pemerintahan,” ujar Ishak.
Namun, jawaban Ishak dinilai Novrizal kurang menyentuh inti pertanyaannya, yang menitikberatkan pada aspek inovasi. Ia menambahkan bahwa APBD Lingga yang terbatas membutuhkan solusi inovatif, terutama dalam infrastruktur pembangunan untuk mencapai pembangunan yang merata.
“Yang kami maksudkan adalah bagaimana kami terkait dengan daya saing daerah ini, kami melakukan terobosan,” ujar Novrizal.
Inovasi Daerah: Perspektif Nizar-Novrizal
Pasangan calon Bupati Lingga nomor urut 1, Muhammad Nizar, memperjelas maksud dari inovasi yang ingin mereka dorong di Lingga. Ia menekankan bahwa inovasi bukan sekadar ide, tetapi harus memiliki manfaat nyata bagi masyarakat. Nizar, yang merupakan calon petahana, memberikan contoh inovasi di bidang pelayanan administrasi dan kesehatan. Ia mengangkat program Disdukcapil berupa pelayanan keliling antar pulau untuk memudahkan akses dokumen bagi masyarakat di daerah terpencil.
Selain itu, Nizar juga menyoroti inovasi di sektor kesehatan melalui aplikasi Universal Health Coverage (UHC) yang memungkinkan masyarakat berkonsultasi langsung dengan tenaga medis secara online.
“Aplikasi ini memungkinkan masyarakat untuk berkonsultasi langsung dengan tenaga medis secara tatap muka melalui fitur online. Ini adalah contoh inovasi sederhana namun bermanfaat besar bagi masyarakat,” jelas Nizar.
Debat publik ini bertujuan untuk memperjelas visi dan misi para calon dalam membangun Kabupaten Lingga yang lebih maju dan kompetitif. Masyarakat Lingga berharap diskusi ini dapat menjadi panduan untuk menilai komitmen dan kemampuan calon dalam menghadapi tantangan pembangunan di masa depan. Dengan adanya forum debat ini, warga dapat memperoleh gambaran mengenai visi dan inovasi yang ditawarkan masing-masing pasangan calon untuk kemajuan Lingga.(Yuanda)