
KUTIPAN – Kalau biasanya lomba mancing cuma diisi tegang-tegangan tarik joran dan teriakan “strike!”, Kepri Fun Fishing 2025 tampil beda. Pembukaannya, Jumat malam (10/10/2025), justru disulap jadi semacam pesta kebudayaan di bawah langit Bintan — lengkap dengan musik, tari, dan aroma masakan Melayu yang menggoda dari dapur warga.
Sekitar 150 peserta dari berbagai daerah datang bukan hanya untuk berlomba, tapi juga menikmati suguhan khas Melayu di halaman Rumah Tua Melayu Kampung Teluk Merbau, Desa Berakit, Bintan — tempat yang bukan sembarangan, karena ia adalah saksi hidup perjalanan budaya di Kepulauan Riau.
Begitu malam turun, dentingan musik dan tawa warga mulai menyatu. Ada permainan gasing, tarian Melayu yang lembut tapi tegas, hingga sesi makan bersama panitia dan masyarakat. Semua lebur dalam suasana hangat yang jauh dari kesan lomba kaku.
Acara makin semarak ketika Band Kohabwilhan I dan artis-artis lokal Kepri naik ke panggung. Bukan hanya peserta yang bersorak, warga pun ikut larut, seolah malam itu Bintan sedang berpesta untuk dirinya sendiri.
Tak berhenti di situ. Besok paginya, rangkaian kegiatan Kepri Fun Fishing masih berlanjut. Ada penanaman mangrove di sepanjang Pantai Teluk Merbau — bentuk nyata dari gerakan Wisata Bersih (GWB) — dan tentu, tak ketinggalan hiburan rakyat macam balap karung dan lomba makan kerupuk. Sebuah kombinasi yang menggabungkan hiburan, lingkungan, dan kebersamaan dalam satu tarikan napas.
Kegiatan ini bukan acara kecil. Deretan pejabat hadir: Kadispar Kepri Hasan, Kaskogabwilhan I Laksda TNI Haris Bima Bayuseto, unsur Forkopimda, hingga Kepala OPD Bintan.
Dalam sambutannya, Hasan, yang hadir mewakili Gubernur Ansar Ahmad, menyebut Kepri Fun Fishing 2025 sebagai ajang yang memadukan empat elemen penting: budaya, lingkungan, hobi, dan UMKM.
“Kita bergembira karena (150 orang) peserta yang ikut ambil bagian tidak hanya berasal dari Kepulauan Riau, tetapi juga dari berbagai daerah di Indonesia,” ujar Hasan.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada Pangkogabwilhan I atas inisiatifnya menggandeng Pemprov Kepri dalam kegiatan ini. Tak tanggung-tanggung, Kogabwilhan menyiapkan 30 tenda UMKM agar pelaku usaha kecil bisa ikut kebagian rezeki dari para wisatawan dan peserta.
Di laut, arena lomba pun tak main-main. Ada KRI Balado 643, dua kapal patroli milik Basarnas Tanjungpinang, serta Polairud Polres Bintan yang berjaga. Sementara di darat, suasananya tetap cair, penuh tawa, dan beraroma ikan bakar.
Dari sisi kehadiran, acara ini juga mencatat barisan tokoh penting: Kabinda Kepri Brigjen TNI Bonar Panjaitan, Kaskoarmada I Laksma TNI Dede Nata Raharja, jajaran FKPD Provinsi Kepri, Kapolres Bintan, Danlantamal Bintan, hingga Forkopimda dan OPD Pemkab Bintan.
Dengan tema “Spirit of Wonderful Kepri”, Kepri Fun Fishing bukan cuma lomba mancing, tapi semacam pesan halus: pariwisata Kepri tak hanya tentang laut, tapi tentang budaya yang hidup, lingkungan yang dijaga, dan ekonomi kecil yang ikut tumbuh.


				
				
				
				
				
				
				

		
		
		
		
		
		
		
		
