Guna untuk menghindari gesekan antara komponen di mobil maka oli atau pelumas merupakan bagian yang wajib dilakukan pergantian secara berkala dan menjadi perhatian khusus oleh pengguna mobil.
Tujuan dari wajib diperhatikan atau diganti secara berkala oli atau pelumas tersebut agar komponen tidak cepat aus dan rusak. Menurut Hartono pemilik bengkel mobil CH Auto Garage yang terletak di Jalan Telkom, Kampung Damnah Setajam, Kecamatan Singkep, Kepulauan Riau menyebutkan ada lima jenis oli untuk mobil yang perlu diganti secara berkala.
Apa saja? Berikut dijabarkan oleh pria yang akrab disapa Cingtek ini kepada kutipandotco, Kamis (08/12/2022).
Oli mesin
Penggantian oli mesin dapat dilihat dari penggunaan mobil itu sendiri oleh pemiliknya, dalam hal ini kata Cingtek, oli terbagi menjadi dua yakni oli mesin bensin dan oli mesin diesel. Kemudian oli genuine tersebut juga terbagi lagi, untuk tutup botol biru untuk oli sintetik, hijau full sintetik, dan gold full sintetik.
“Pemilik disarankan melakukan penggantian setiap 6 bulan sekali, agar mesin mobil dapat bekerja prima. Oli mesin yang kurang membuat komponen mesin tidak mendapatkan pelumasan yang optimal. Hal ini juga harus diperhatikan seberapa intens mobil digunakan serta medan perjalanan yang ditempuh oleh mobil tersebut,” kata Cingtek.
Dijelaskan dia, dalam jangka panjang sangat merugikan, seperti risiko turun mesin akibat komponen mesin yang saling bergesekan semakin cepat aus dan macet.
Oli transmisi
Lalu oli tranmisi, kata Cingtek, sesuai dengan namanya yakni oli tranmisi, oli ini akan berfungsi melumasi bagian komponen dari transmisi.
“Oli transmisi terbagi menjadi 2 jenis, yaitu oli transmisi manual dan transmisi matic,” ungkap Cingtek.
Untuk manual, dijelaskan dia, sebaiknya dilakukan penggantian 40 ribu kilometer. Sementara untuk oli transmisi matik, jadwal penggantiannya disesuaikan dengan buku pedoman pemilik dan buku service.
Oli differential (oli gardan)
Kemudian oli gardan atau oli differential, oli ini diberikan untuk mobil dengan penggerak belakang, dan dilakukan penggantian 40.000 km. Efeknya bila oli ini tak dilakukan penggantian secara teratur, maka pelumasan di area tersebut akan menjadi berkurang, dan cepat aus.
“Oli gardan ini juga patut diperhatikan. Oli ini untuk mobil dengan pergerakan belakang,” katanya.
Baca Juga : CH Auto Garage: Kenali Tandanya Mobil Harus di Tune Up
Minyak atau cairan rem
Minyak rem atau cairan rem, pada bagian ini harus rajin dilakukan perawatan, jangan sampai terlewat. Rekomendasinya dilakukan penggantian atau dikuras setiap 40 ribu km. Dampak dari telat melakukan penggantian minyak rem, akan terjadi pengurangan kualitas minyak rem, dan kinerja rem jadi berkurang.
“Dampaknya bisa menyebabkan terjadinya kinerja rem jadi berkurang. Jadi oli ini wajib diperhatikan dan pengguna bisa datang ke bengkel kami untuk melakukan pengecekan atau penggantian oli ini,” kata Cingtek.
Oli power steering
Untuk oli power steering, menurut Cingtek, biasanya penggantian dilakukan pada 40 ribu km, atau untuk mobil yang jarang digunakan selama 2 tahun, mana yang tercapai lebih dahulu.
“Tapi sebaiknya ganti oli power steering sebelum ada keluhan setir berat pada kendaraan, atau ada kebocoran oli pada power steering,” ungkap Cingtek.
Ditambahkan oleh owner CH Auto Garage ini, sedikitnya ada 6 indikasi atau ciri-ciri oli harus diganti diantaranya, suara mesin yang terdengar kasar dari biasanya, lalu warna oli telah berubah pekat, tanda indikator didasbor sudah menyala.
Selain itu tanda lainnya, akselerasi mobil terasa berat, mesin akan terasa bergetar pada posisi idle dan muncul asap pekat pada knalpot.
“Bagi pengguna mobil, oli bagian terpenting untuk diperhatikan, dibengkel kami penggantian oli juga dapat dilakukan. Pengguna mobil juga dapat berkonsultasi langsung dengan teknisi kami disini untuk mendapatkan informasi seputar perawatan dan yang lainnya. Silahkan datang ke bengkel kami, tentu konsultasi tidak bayar alias gratis,” kata Cingtek.
(Fik)