Kota Batam kini memasuki usianya yang ke-193 dan diperingati setiap 18 Desember. Di usianya yang ke-193 ini, sejumlah perubahan sudah terlihat hingga menjadi sebuah kota baru.
Dengan perubahan ini pula, pada Hari Jadi Batam (HJB) ke-193 ini, Batam mengangkat tema Batam Kota Baru, tema ini mengandung makna Batam sebagai kota yang direncanakan dan dibangun secara detail memperhatikan kebutuhan pelayanan publik, kegiatan usaha dan kenyamanan serta kebahagiaan warganya.
“Batam baru menggambarkan harapan dan mimpi untuk terwujudnya batam sebagai Bandar Dunia Madani yang Modern dan Sejahtera,” kata Wali Kota Batam, Muhammad Rudi, Dataran Engku Putri, Minggu (18/12/2022).
Pada puncak peringatan pada 18 Desember ini, digelar upacara peringatan HJB ke-193 di Dataran Engku Putri, Rapat Paripurna Istimewa di DPRD Batam, hingga Malam Anugerah Batam Madani.
Rudi melanjutkan, Batam Kota Baru adalah kota yang dipenuhi oleh pribadi yang tangguh, di kota ini berkumpul orang-orang yang sanggup menghadapi tantangan, cobaan dan tidak mudah menyerah, selalu siap bekerja keras dan bekerja tuntas.
Baca Juga : Peringati HUT Batam Sekaligus Sambut Pergantian Tahun 2023, Cofe Centre Gandeng Pordi Gelar Turnamen Domino
“Sebagai kota dengan anugerah wilayah yang sangat strategis, harus berani melangkah dan memiliki agenda besar karena jika kita tidak berani bertransformasi dan mengambil risiko dari sekarang, maka akan sulit mencapai kota madani yang modern dan sejahtera,” ujarnya.
Wali Kota yang juga menjabat sebagai Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam tersebut, menyebutkan bahwa keberadaan masyarakat Melayu yang terbuka yang selalu siap untuk menghadirkan kemajuan, merupakan bagian utama dalam sejarah perjalanan kota ini, masyarakat Melayu telah menjadi simbol perasaan persatuan, kebangsaan dan kebersamaan, masyarakat melayu memfasilitasi seluruh unsur suku bangsa yang ada di nusantara untuk berada di rumahnya ketika mereka datang dan hidup di Kota Batam, masyarakat Melayu menghadirkan perasaan kesetaraan dan keterbukaan dan di kota inilah terjadi pertemuan lintas suku, lintas etnis yang kemudian berhasil membuat simbol persatuan.
“Perjalanan Kota Batam yang telah berlangsung 193 tahun, penuh dengan naik dan turun, kisah dimana kita menghadapi peluang juga tantangan. dalam perjalanan itulah kita menyaksikan kota ini tumbuh semakin kuat dan berkembang dan setelah kita memasuki tiga dekade terakhir, kita menyaksikan bahwa penduduk Kota Batam mengalami lonjakan yang luar biasa dari penjuru Indonesia, untuk ikut memajukan Kota Batam, untuk ikut mendorong peningkatan perekonomian, mendorong kemajuan kebudayaan dan peradaban,” ujarnya.
Ia melanjutkan, berbagai unsur datang bukan hanya sekadar untuk mendapatkan penghidupan yang lebih baik, tapi datang ke kota ini untuk menghadirkan kehidupan yang lebih baik. Batam memfasilitasi hadirnya kehidupan yang lebih baik.
“Meskipun kita diuji dengan beberapa kali gelombang krisis ekonomi dan terakhir ujian pandemi, Batam telah membuktikan selalu siap dan tangguh menghadapi tantangan. Batam telah menjadi fasilitator dan eskalator sosial ekonomi bagi mereka yang datang, mereka yang berkarya dan mereka yang berbuat bagi kota ini,” katanya.
Report : Yuyun