Pelajari cara tata kelola air minum dan limbah, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Sulawesi Utara lakukan kunjungan ke BP Kota Batam, kedatangan rombongan yang dipimpin langsung oleh Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro disambut oleh General Manager SPAM Hilir BU SPAM di Gedung Marketing Centre BP Batam pada Rabu (07/06/2023).
Kepada rombongan itu Kepala BP Batam, Muhammad Rudi, melalui General Manager SPAM Hilir BU SPAM, Djohan Effendy memaparkan sejumlah kiat sukses BP Batam dalam pengembangan dan potensi ketersediaan air waduk dan limbah di Batam.
“Selama ini, kegiatan industri dan rumah tangga di Batam disokong oleh enam waduk besar yang masih aktif, yaitu Waduk Duriangkang, Sei Ladi, Nongsa, Mukakuning, Tembesi, dan juga Sei Harapan,” ujar Djohan.
Menurutnya, BP Batam terus menggesa langkah-langkah peningkatan kapasitas produksi air di Kota Batam, sehingga masyarakat dapat menikmati air lebih maksimal dan merata.
Selain itu, BP Batam dibawah kepemimpinan Muhammad Rudi, BP Batam telah berkomitmen untuk menjaga kelestarian air baku di waduk-waduk Kota Batam untuk peningkatan ketahanan air, baik jangka pendek, menengah dan jangka panjang.
“Mudah-mudahan kunjungan kerja ini bisa bermanfaat untuk menjaga dan mengelola ketersediaan air baku pada waduk-waduk di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro” ujarnya.
Pada pertemuan itu, rombongan dari Kepulauan Siau Tagulandang Biaro juga diajak berkunjung WWTP Bengkong Sadai dan Waduk Muka Kuning.
Sementara itu, Bupati Kepulauan Siau Tagulandang Biaro, Evangelin Sasingen menyampaikan BP Batam sangat luar biasa dalam mengelola sistem pengelolaan air waduk dan limbah domestik dengan baik.
“Kami melihat Batam memiliki sistem pengelolaan air waduk dan limbah domestik yang baik untuk diadopsi sebagai strategi di Kepulauan Siau Tagulandang Biaro” ujarnya.
Ia mengungkapkan jika pengelolaan air dan limbah di Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro mempunyai kesulitan dalam segi pengelolaan air bersih, air minum dan limbah.
Oleh sebab itu, lanjut Evangelin, pihaknya datang melakukan studi komparatif dengan harapan bisa melakukan pengelolaan air dan limbah dengan baik dan dapat melayani masyarakat dengan maksimal.
“Kami mengandalkan air hujan sama dengan Batam. Kami memiliki satu waduk yang tidak bisa di fungsikan secara maksimal. Oleh sebab itu kami kesini belajar, bagaimana Batam mengelola sehingga dari yang tidak punya air tanah dan mengandalkan waduk untuk tampungan hujan, yang bisa melayani masyarakat yang luar biasa dengan pengelolaannya,” jelasnya.
Sementara, (Yyn)
Baca Juga : BP Batam Terima Kunjungan DPRD Provinsi Kalteng