PT PLN Batam berkomitmen untuk mendorong penggunaan energi terbarukan. Salah satu langkah riil yang dilakukan adalah dengan mulai mengembangkan bisnis Energi Baru Terbarukan (EBT) dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS).
Melihat krisis energi yang semakin nyata, maka rencana pembangunan PLTS menjadi salah satu opsi yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasokan listrik Kota Batam.
Di sisi lain pembangunan PLTS ini dapat menjadi peluang bisnis untuk mengekspor kebutuhan listrik ke negara tetangga seperti Singapura.
Yang terbaru sebagai bentuk komitmen untuk menuju penggunaan energi hijau oleh PT PLN Batam yakni melalui penandatanganan MoU dengan PT Bandara Internasional Batam untuk mendorong penggunaan EBT dengan mengembangkan infrastruktur Kelistrikan Berbasis Energi Baru Terbarukan di Wilayah Bandara Udara Internasional Hang Nadim, Kota Batam.
Bahkan pada tahun 2021 PT PLN Batam tercatat telah melakukan kerja sama dengan beberapa perusahaan seperti McDermot Indonesia dan PT Karya Teknik Utama untuk mendorong pemanfaatan energi baru terbarukan dengan memasang PLTS di Atap perusahaan pelanggan.
Penggarapan beberapa proyek PLTS yang telah dilakukan menggambarkan keseriusan PT PLN Batam dalam mendorong penggunaan energi hijau.
Kedepannya diharapkan langkah-langkah yang diambil oleh PT PLN batam dapat membawa Batam menuju penggunaan energi hijau dan membantu mendorong tercapainya 23 persen penggunaan EBT sesuai Target Pemerintah RI, menghemat konsumsi BBM, mengurangi emisi gas rumah kaca dan mendorong pengembangan bisnis dan industri panel surya.
Tercatat pada tahun 2021, 75 persen energi primer yang digunakan Bright PLN Batam merupakan bahan bakar gas, 24,9 persen menggunakan bahan bakar batu bara dan 0.1 persen berbahan bakar minyak.
Executive Vice President (EVP) Perencanaan Sistem Ketenagaklistrikan PLN, Edwin Nugraha Putra mengungkapkan ada beberapa hal yang dilakukan PLN dalam menyediakan energi hijau.
Dia menegaskan, PLN tetap berkomitmen membangun pembangkit listrik energi baru terbarukan. Sekalipun saat ini PLN sedang mengalami over suplai listrik.
PLN mencatat, dalam beberapa tahun mendatang suplai listrik akan terus bertambah, melalui mega proyek 35.000 Mega Watt (MW) yang masih terus berjalan. Hal ini akan menambah over suplai listrik di sejumlah wilayah seperti Pulau Jawa, Bali, dan Sumatera.
Di sisi lain, PLN berkomitmen mengatur untuk tidak memasukkan energi fosil lagi ketika pertambahan beban terjadi. Dia memastikan bahwa PLN hanya menyelesaikan pembangunan 35.000 MW yang dimulai sejak tahun 2015.(Yyn)