Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tulungagung menyebutkan jika Kabupaten Tulungagung masuk salah satu daerah yang ditetapkan status siaga darurat bencana kekeringan.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana BPBD Kabupaten Tulungagung, Fairus mengungkapkan, berdasarkan peta prakiraan musim kemarau oleh Stasiun Klimatologi Malang, awal musim kemarau di Jawa Timur diprakirakan terjadi pada bulan April 2023 dan dominan terjadi pada bulan Agustus 2023.
“Karena itu, BPBD Jawa Timur dan BPBD Kabupaten Tulungagung akan melakukan langkah upaya untuk mengantisipasi bencana kekeringan, dan untuk mengantisipasi dampak bencana yang meluas, perlu dilakukan,” kata Fairus, Selasa (23/05/2023).
Baca Juga : BPBD Lingga Salurkan Bantuan Kepada Korban Kebakaran
Diungkapkan Fairus, berdasarkan keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 188/217/KPTS/013/2023, tentang status siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan di Jawa Timur tahun 2023, di dukung dengan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) adanya potensi kekeringan yang patut diwaspadai.
“Upaya penanganan terkait dengan situasi saat ini sehingga mampu menghilangkan atau meminimalisir dampak bencana yang bersifat cepat, tepat dan terpadu sesuai standar dan prosedur penanganan pada masa Siaga Darurat,” kata Fairus.
Ditambahkan Fairus, dua diantaranya berstatus siaga darurat bencana kekeringan serta Kebakaran hutan dan lahan di Jawa Timur selama seratus delapan puluh empat hari, terhitung sejak tanggal Keputusan Gubernur Jawa Timur.
“Siaga darurat bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan di Jawa Timur yang ditetapkan di 38 Kabupaten di Jawa Timur termasuk Kabupaten Tulungagung,” katanya.
Selain itu Fairus juga menekankan pentingnya ketersediaan data yang valid, dibarengi dengan koordinasi dan komunikasi diantara instansi untuk menghadapi musim kemarau.
Saat ini pihaknya juga tengah pemetaan/inventarisasi sumber air. Sehingga, apabila terjadi kekeringan, sumber air tersebut dapat digunakan sebagai suplai bagi daerah yang mengalami defisit ketersediaan air.(Una)
Baca Juga : BPBD Tanjungpinang Sosialiasi di Taman Bermain