
KUTIPAN – Di tengah gegap gempita geliat ekonomi kawasan, Batam seperti gadis manis yang tengah jadi rebutan. Banyak yang mengaku naksir, tapi nggak semua benar-benar serius ngajak nikah. Hal inilah yang jadi perhatian Wakil Kepala BP Batam, Li Claudia Chandra. Dalam pertemuan bersama jajaran dan salah satu calon investor, Rabu (7/5/2025), ia menegaskan bahwa investasi di Batam bukan cuma soal niat baik, tapi harus ada komitmen nyata yang dibuktikan secara administratif dan teknis.
“Kami minta para pelaku usaha yang serius berinvestasi di Batam agar segera melengkapi dokumen perizinannya, timeline rencana bisnisnya seperti apa, serta komitmennya untuk berkontribusi membangun kawasannya,” ujar Li Claudia.
Nggak tanggung-tanggung, ia bahkan mengingatkan bahwa pembangunan kawasan investasi nggak boleh asal bangun. Hal-hal yang kerap dianggap remeh seperti drainase dan utilitas dasar mesti dipikirkan sejak awal. Bukan apa-apa, belakangan ini Batam juga mulai sering kebanjiran. Jadi, jangan sampai kawasan industri ikut-ikutan jadi kolam renang.
“Terutama infrastruktur pendukung seperti utilitas dan drainase agar ke depan tidak ada lagi persoalan seperti banjir yang kerap terjadi belakangan ini,” lanjutnya.
Kalau sudah lengkap dan komitmen jelas, barulah BP Batam siap pasang badan membantu perizinan. Nggak cuma janji manis di atas kertas, tapi benar-benar difasilitasi agar proses investasi bisa melaju tanpa hambatan birokrasi yang berbelit.
“Jika dokumen lengkap, komitmen sudah ada, kami siap memfasilitasi seluruh perizinannya untuk mempercepat realisasi investasi tersebut,” katanya, sambil menandaskan bahwa ini bukan janji politis, tapi wujud keseriusan.
Namun, perhatian BP Batam bukan hanya pada investor baru. Para pelaku usaha yang sudah lama beroperasi juga diimbau untuk rutin melaporkan perkembangan bisnisnya. Menurut Li Claudia, keterbukaan informasi semacam ini akan sangat membantu pihaknya dalam mengantisipasi dan menyelesaikan persoalan yang mungkin timbul di lapangan.
“Kami berterima kasih kepada pelaku usaha yang mau datang secara rutin ke BP Batam untuk melaporkan progres usahanya,” katanya, sambil menyebut bahwa komunikasi dua arah inilah yang akan menjaga iklim investasi Batam tetap kondusif dan bersahabat.
Dalam rapat tersebut, hadir juga Anggota/Deputi Bidang Infrastruktur, Mouris Limanto, serta sejumlah pejabat lain dari berbagai tingkat. Mereka tidak hanya hadir sebagai penggembira, tapi menjadi bagian dari orkestrasi serius BP Batam dalam membangun ekosistem investasi yang sehat dan berkelanjutan.
Batam memang masih jadi primadona, tapi seperti hubungan jangka panjang yang sehat, perlu komitmen, komunikasi, dan kesiapan menghadapi masalah teknis seperti drainase yang mampet. Investasi bukan soal berapa besar dana yang dibawa, tapi seberapa matang rencana dan niat untuk membangun bersama.
Laporan: Yuyun Editor: Fikri Laporan ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan.