KUTIPAN – BP Batam kembali memfasilitasi pergeseran terhadap warga yang terdampak pembangunan Rempang Eco-City. Delapan Kepala Keluarga (KK) bersedia pindah ke hunian sementara pada . Jumlah tersebut menambah total warga yang telah menempati hunian sementara menjadi sebanyak 146 KK, Senin, (22/7/2024).
Kepala Biro Humas, Promosi dan Protokol, Ariastuty Sirait mengatakan sejak awal, BP Batam selalu mengedapankan pendekatan dan komunikasi persuasif saat melaksanakan sosialisasi relokasi warga. Pendekatan ini, membuat warga mulai menerima rencana investasi disana
“Masyarakat terdampak perlahan mulai membuka diri terhadap pengembangan kawasan Rempang,” kata Ariastuty di Batam Centre, Selasa (23/7/2024).
Wanitabyang akrab disapa Tuty ini, menekankan, bahwa pembangunan dan pengembangan kawasan Eco City di Rempang merupakan langkah positif menuju pembangunan yang berkelanjutan dan memberikan dampak ekonomi bagi kesejahteraan masyarakat. Untuk itu, pihaknya senantiasa mengajak seluruh komponen daerah berkolaborasi mensukseskan proyek tersebut.
“Pembangunan Rempang Eco City akan memberikan banyak manfaat ekonomi, oleh karenanya dukungan dari seluruh elemen masyarakat sangat dibutuhkan,” ujar Ariastuty.
Terpisah Warga Pasir Panjang, Nuryanto mengapresiasi perhatian pemerintah yang telah membantu pergeseran. Ia dan keluarga bersedia pindah tanpa ada paksaan dari pihak manapun. Ia dan keluarganya mendaftarkan diri untuk direlokasi atas keinginan, bukan dari keinginan orang lain.
“Gak ada istilahnya keinginan orang lain. Semoga Rempang ini semakin baik kedepannya. Saya ingin Rempang jadi bersih, indah, aman dan nyaman,” pungkasnya.(yun)