
KUTIPAN – Dua puluh lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk tetap eksis di industri yang berubah secepat klik mouse. Namun, Biznet berhasil melakukannya dengan gaya, menghadirkan inovasi demi inovasi untuk memajukan masa depan digital Indonesia. Seperempat abad ini bukan sekadar angka perayaan, tapi jejak dedikasi sebuah perusahaan yang serius menambal kesenjangan digital di negeri kepulauan ini.
Dengan infrastruktur modern dan komitmen yang tak pernah padam, Biznet terus memperluas jaringannya agar makin banyak daerah bisa menikmati koneksi cepat tanpa drama buffering.
Tahun 2025 menjadi saksi langkah besar itu, ketika Biznet resmi mengaktifkan jaringan kabel fiber optik bawah laut di Pulau Jawa, menghubungkan Jakarta, Cirebon, Semarang, hingga Surabaya. Jaringan ini bukan cuma proyek ambisius, tapi juga investasi strategis untuk memperkuat konektivitas dan kapasitas bandwidth antar kota besar di Jawa.
Langkah ini juga jadi pondasi penting untuk sistem jaringan kabel bawah laut nasional, Biznet Nusantara Cable System-2 (BNCS-2).
Regional Manager Sumatera Biznet, Dede, yang mewakili President Director Adi Kusma, menjelaskan bahwa perjalanan Biznet sejak berdiri tahun 2000 “lebih dari sekadar membangun jaringan.”
“Biznet sudah menginjak usia 25 tahun, dapat dikatakan sebagai usia yang cukup malang,” ujarnya di Harris Hotel Batam Centre, Senin (13/10/2025).
“Perjalanan seperempat abad ini bukan hanya tentang membangun jaringan, melainkan bagaimana Biznet bisa terus berkontribusi dan berinovasi dalam membangun masa depan digital di Indonesia,” lanjut Dede.
Ia menegaskan, sejak awal Biznet percaya bahwa internet adalah hak semua orang, bukan kemewahan segelintir kalangan.
“Sejak awal kami percaya bahwa jaringan internet itu harus bisa diakses oleh semua orang terutama di era digital saat ini. Karena itulah setiap langkah dan inovasi kami selalu mengarah kepada kualitas layanan yang lebih cepat dan lebih stabil serta akses yang lebih merata ke seluruh wilayah di Indonesia,” ungkapnya.
Data dari APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) memperkuat semangat itu, penetrasi pengguna internet di Indonesia meningkat dari 79,5% pada 2024 menjadi 80,66% di 2025, atau sekitar 229 juta jiwa.
“Persentase ini menjadi sinyal bahwa kebutuhan masyarakat akan konektivitas semakin tinggi dan harus diimbangi dengan fondasi digital yang memadai untuk mendukung aktivitas digital harian maupun operasional bisnis,” tambah Dede.
Tak berhenti di situ, Biznet juga memperkuat infrastruktur melalui jaringan kabel fiber optik bawah laut. Setelah sukses dengan BNCS-1 pada Juni 2024, kini mereka tancap gas ke fase kedua, BNCS-2, yang akan menghubungkan Jawa, Bali, Kalimantan, dan Sulawesi.
Hasilnya, jaringan The New Biznet Fiber kini membentang sejauh lebih dari 100.000 kilometer, mencakup lebih dari 3 juta homepass dari Jawa hingga Timor. Bukan angka kecil, dan tentu bukan pekerjaan semalam.
Namun, Biznet juga sadar bahwa kemajuan digital tidak bisa hanya berputar di kota besar. Karena itu, mereka menjalankan program CSR Internet Gratis bagi lebih dari 300 kepala keluarga di sekitar area Biznet Marine POP, lokasi pendaratan kabel bawah laut di tujuh kabupaten seperti Jembrana, Serang, Karawang, Gresik, Bangka Barat, Lampung Selatan, dan Banyuasin.
“Sejak awal perjalanan kami sebagai penyedia layanan Internet, kami memiliki harapan yang besar agar masyarakat di seluruh wilayah Indonesia bisa terus berkembang dengan memanfaatkan teknologi Internet,” ujar Dede.
“Karena itu, kami memberikan kesempatan bagi masyarakat di sekitar Biznet Marine POP mendapatkan akses Internet gratis untuk lebih terhubung dengan informasi dunia dan menjadi lebih berkembang di era yang kini serba digital,” sambungnya.
Langkah itu bukan sekadar CSR kosmetik, tapi bagian dari strategi panjang untuk mendorong pemerataan digital, terutama bagi daerah-daerah yang selama ini hanya bisa iri melihat kecepatan WiFi kota besar.
Menariknya, Biznet juga mulai menaruh perhatian khusus pada dua sektor vital: pendidikan dan kesehatan. Melalui EducationNET dan HealthNET, mereka menyediakan layanan internet dengan bandwidth lebih besar dan harga lebih terjangkau.
Bagi dunia pendidikan, koneksi cepat bukan cuma urusan nonton video belajar, tapi juga soal membuka peluang pengetahuan yang lebih luas. Sedangkan bagi sektor kesehatan, stabilitas jaringan bisa jadi penentu dalam pengoperasian alat-alat digital medis yang makin canggih. Biznet pun menambah fasilitas Biznet Hotspot gratis di area pendidikan dan fasilitas kesehatan.
Masih dalam semangat ulang tahun ke-25, Biznet memberikan hadiah spesial bagi pelanggan, tambahan bandwidth gratis 150 Mbps selama Oktober 2025. Langkah ini bagian dari upaya menjawab kebutuhan rumah tangga yang makin “haus” akan koneksi cepat, entah untuk kerja, sekolah, atau hiburan.
Sebagai penutup pesta seperempat abad, Biznet juga menggelar Biznet Prize Vaganza, program giveaway untuk pelanggan Biznet Home dan Metronet dengan hadiah menarik yang dibagikan tiap bulan dari September hingga Desember 2025—bahkan berlanjut ke 2026.
“Di usia yang ke-25 ini, izinkan kami menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah menjadi bagian penting dan perjalanan Biznet selama ini,” ujar Dede.
Ia menambahkan bahwa inspirasi dan semangat Biznet tumbuh dari kerja keras karyawan, kepercayaan pelanggan, dukungan mitra bisnis, hingga media dan masyarakat yang memberi ruang untuk berkembang.
“Ke depan, kami akan terus menghadirkan layanan dan infrastruktur terbaik di tengah perkembangan teknologi yang semakin pesat. Kami selalu berinovasi untuk memberikan manfaat dan nilai tambah bagi masa depan Indonesia,” pungkasnya.
Dua puluh lima tahun Biznet bukan hanya perayaan umur panjang, tapi perayaan tentang bagaimana koneksi bisa menghubungkan lebih dari sekadar perangkat, ia menghubungkan harapan.(Yun)
Editor: Fikri





