KUTIPAN – Pemerintah Kota (Pemko) Batam mengambil langkah cepat menangani banjir akibat cuaca ekstrem yang melanda sejumlah wilayah. Pemko mengerahkan 18 unit alat berat dan seluruh pegawai untuk membersihkan saluran air dan menormalisasi drainase demi mencegah banjir berulang.
Dalam Rapat Koordinasi Penanganan Dampak Cuaca Ekstrem yang berlangsung di Kantor Wali Kota Batam, Selasa (15/10/2024), Penjabat Sementara (Pjs) Wali Kota Batam, Andi Agung, menegaskan bahwa seluruh sumber daya harus dikerahkan untuk mengatasi banjir dengan maksimal. Rapat tersebut dihadiri Sekretaris Daerah (Sekda) Batam, Jefridin Hamid, bersama sejumlah Kepala OPD dan Camat.
Fokus pada Normalisasi Drainase dan Saluran Air
Andi Agung menyebut, banjir yang melanda Batam disebabkan oleh tersumbatnya saluran air dan drainase yang dipenuhi sampah dan kayu. Salah satu titik kritis yang dilaporkan adalah di kawasan Simpang Kepri Mall. “Saluran dari jalan raya ke drainase tersumbat dan terhambat kayu, sehingga menyebabkan air meluap,” ungkap Andi.
Di lokasi lain, seperti Jalan Raja Fisabilillah Batam Centre dan kawasan Tembesi, masalah juga muncul karena penimbunan lahan mengubah aliran pembuangan air. “Pemko Batam akan terus melakukan pembersihan dan normalisasi hingga semua drainase kembali berfungsi optimal,” tambahnya.
Pengerahan Alat Berat dan Gotong Royong
Pemko Batam mengerahkan 18 unit alat berat yang tersedia, dan langkah ini sudah dimulai sejak Senin (14/10/2024). Untuk mempercepat penanganan, tenaga dari Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) sebanyak 44 petugas juga diterjunkan, meski jumlah ini dirasa masih kurang.
“Kami akan melibatkan semua pegawai untuk bergotong royong setiap akhir pekan di kawasan rawan banjir,” tegas Andi.
Selain itu, gotong royong masif akan dilakukan setiap Jumat, Sabtu, dan Minggu. “Kami memastikan semua kawasan rawan terpantau dengan baik dan segera ditangani,” lanjutnya.
Rencana Jangka Panjang: Pompa Air dan Mobilisasi SDM
Selain langkah cepat, rapat koordinasi juga menghasilkan rencana jangka panjang untuk mengatasi banjir. Andi menyebut, Pemko Batam berencana menambah mobil pompa air guna menangani genangan yang sulit diatasi dengan alat berat saja.
“Ini bukan hanya tanggung jawab DBMSDA, tapi seluruh pihak harus berkolaborasi,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala DBMSDA Batam, Suhar, melaporkan bahwa saat ini terdapat 20 titik banjir yang tersebar di berbagai kawasan. Semua alat berat sudah dikerahkan sejak awal pekan untuk memastikan penanganan berjalan efektif.
“Kami fokus pada solusi cepat dan strategis agar banjir tidak kembali terulang,” tuturnya.
Dengan langkah terpadu ini, Pemko Batam berharap kondisi banjir dapat segera teratasi dan masyarakat dapat kembali beraktivitas dengan normal.