
KUTIPAN – Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Badan Perencanaan, Penelitian, dan Pengembangan (Barenlitbang) telah sukses menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) tingkat kecamatan di seluruh wilayah Lingga. Musrenbang ini dimulai dari Kecamatan Lingga dan berakhir di Kecamatan Katang Bidare, mencerminkan komitmen pemerintah dalam menjaring aspirasi masyarakat secara langsung guna merancang pembangunan daerah yang lebih merata dan berkelanjutan.
Musrenbang kecamatan merupakan agenda tahunan yang bertujuan untuk mengidentifikasi kebutuhan masyarakat serta menyusun prioritas pembangunan yang selaras dengan rencana strategis daerah. Dalam kegiatan ini, berbagai pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah desa, kecamatan, OPD terkait, tokoh masyarakat, serta perwakilan masyarakat, turut hadir untuk berdiskusi dan memberikan masukan terhadap program pembangunan yang akan dijalankan.
Kepala Barenlitbang Lingga, Selamat, menyatakan bahwa keberhasilan Musrenbang tingkat kecamatan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif terhadap pembangunan daerah, terutama dalam memastikan bahwa setiap program dan proyek pembangunan benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.
“Kami berharap hasil Musrenbang ini tidak hanya menjadi dokumen perencanaan, tetapi juga dapat diwujudkan dalam bentuk pembangunan nyata yang memberikan dampak langsung bagi masyarakat. Kami ingin memastikan bahwa setiap usulan yang disampaikan benar-benar memiliki urgensi dan manfaat bagi daerah,” ujar Selamat.
Dalam setiap sesi Musrenbang, berbagai isu krusial diangkat oleh masyarakat dan pemerintah setempat. Beberapa sektor utama yang menjadi fokus pembahasan meliputi:
Pembangunan Infrastruktur – Peningkatan dan perbaikan jalan desa, pengadaan listrik di wilayah terpencil, serta perbaikan fasilitas umum seperti jembatan dan dermaga.
Pendidikan dan Kesehatan – Pengadaan tenaga pendidik dan kesehatan, pembangunan fasilitas sekolah dan puskesmas, serta peningkatan layanan kesehatan masyarakat.

Ekonomi dan Ketenagakerjaan – Dukungan bagi UMKM, program peningkatan keterampilan tenaga kerja, serta optimalisasi sektor perikanan dan pertanian sebagai sumber ekonomi utama masyarakat Lingga.
Lingkungan Hidup dan Pariwisata – Pengelolaan kawasan pesisir, pemanfaatan potensi pariwisata berbasis budaya dan ekowisata, serta penanggulangan bencana alam seperti abrasi dan banjir.
Dengan adanya forum ini, setiap kecamatan diberikan kesempatan untuk mengajukan usulan pembangunan yang menjadi prioritas. Usulan-usulan ini nantinya akan dibahas lebih lanjut pada Musrenbang tingkat kabupaten, sebelum diintegrasikan dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2025.
Keberhasilan pelaksanaan Musrenbang kecamatan di Lingga tidak terlepas dari dukungan dan keterlibatan aktif berbagai pihak, baik dari unsur pemerintah maupun masyarakat.
Menurut Kepala Barenlitbang Lingga, Selamat, sinergi antara pemerintah, legislatif, dunia usaha, serta masyarakat adalah kunci utama dalam mewujudkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami mengapresiasi partisipasi masyarakat dan perangkat desa yang sangat aktif dalam menyampaikan ide dan gagasan mereka. Ini menunjukkan bahwa semangat gotong royong masih sangat kuat dalam membangun Lingga yang lebih maju,” tambahnya.
Selamat juga menegaskan bahwa setiap program pembangunan yang diusulkan akan disesuaikan dengan prioritas dan anggaran yang tersedia, agar pelaksanaannya tetap efektif dan tepat sasaran.

Musrenbang kecamatan yang telah terlaksana dengan baik ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam mewujudkan pembangunan yang lebih adil dan merata di Kabupaten Lingga.
Dengan adanya keterlibatan masyarakat dalam proses perencanaan pembangunan, maka setiap keputusan yang diambil akan lebih partisipatif, transparan, dan sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat.
Ke depan, Pemkab Lingga berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pembangunan, mempercepat realisasi proyek strategis, serta memastikan bahwa setiap program yang dijalankan berkontribusi langsung terhadap kesejahteraan masyarakat.
Musrenbang bukan hanya sekadar formalitas, tetapi merupakan langkah strategis dalam membangun Lingga yang lebih sejahtera, maju, dan berdaya saing di masa depan.