
KUTIPAN.CO – Guna mengoptimalkan dan evaluasi penyaluran BBM Minyak Tanah bersubsidi agar merata tersalurkan ke masyarakat serta sesuai dengan harga (Harga Ecer Tertinggi) yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Daerah, Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam gelar rapat evaluasi dan sosialisasi di wilayah Kecamatan Katang Bidare, Jumat (14/8/2020).
Kabag Perekonomian dan Sumber Daya Alam Said Hendri, ST, MH pada pertemuan tersebut memaparkan terkait struktur penyaluran BBM, mulai dari Agen Minyak Tanah, (AMT) Pangkalan Minyak Tanah (PMT) dan Pengecer/Kios. Kemudian dilanjutkan dengan proses pengaturan kuota yaitu kouta AMT adalah jumlah total kouta PMT, kouta PMT adalah total jumlah Pengecer/Kios.
“Dimana jumlah kouta AMT (Agen Minyak Tanah) saat ini di Sebangka adalah 168 KL, sehingga seluruh Desa di wilayah 5 Kecamatan terbagi sama sesuai jumlah KK sebagai dasar perhitungan kouta suatu Kelurahan/Desa,” kata Said Hendri.
Lebih lanjut disampaikan Said Hendri, untuk Harga Enceran Tertinggi (HET) ditetapkan melalui Keputusan Bupati Lingga tentang HET dan Peraturan Bupati Lingga tengtan Standar Satuan Harga, harga pada AMT Rp3.020,-, tingkat PMT di harga Rp3.500,- tingkat penyaluran terakhir yaitu Pengecer/Kios di harga Rp4.150.


“Terkait teknis pendistribusian dan pengendalian yaitu pada tingkat pengecer telah tertata penyaluran by name by address, BBM yang diambil atau disalurkan oleh pangkalan ke Pengecer/Kios wajib melaporkan ke perangkat Desa setempat untuk diatur penyalurannya dengan pembagian secara proposional kepada konsumen usaha Mikro dan Rumah tangga, dengan membuat Kartu kendala agar mempermudah penyaluran dan pelaporan,” kata Said Hendri.
Terkait BBM jenis Solar umumnya untuk wilayah Senyang dan Lingga Utara, khususnya Kecamatan Katang Bidare adalah rekomendasi pembelian minyak Solar yang dikeluarkan oleh Dinas Perikanan langsung kepada Nelayan yang memiliki armada (bukan Pangkalan atau Pengecer).
“Rekomendasi ini mohon dititipkan kepada pengangkut yang amanah, sebab harga tebus rekom solar di penyalur pulau Sebangka Rp5.150/liter dan nelayan membeli kembali kepada yang dititipkan rekomendasi tidak melebihi Rp6.650,-, namun dilapangan ditemukan nelayan membeli jauh diatas harga tersebut dan ini agar menjadi perhatian kita selaku perangkat Desa untuk lebih meningkatkan pengawasan dan menertibkannya minyak bersubsidi,” kata Said Hendri.
Selain itu Said Hendri juga menyampaikan terkait Minyak Bensin walaupun bukan minyak bersubsidi juga menjadi perhatian Kabag Perekonomian, harga di tingkat masyarakat masih sangat tinggi, mengingat saat ini banyak masyarakat nelayan menggunakan mesin bensin dan penerangan Kelong sudah menggunakan genset, kalau minyak bensin tinggi otomatis kesejahteraan masyarakat nelayan semakin rendah.
Pada kesempatan itu, para perangkat desa dan pemerintahan setempat juga menyampaikan ucapan terima kasih pada Pemerintah Kabupaten Lingga melalui Bagian Perekonomian dan SDA dimana semua masyarakat sudah menikmati minyak subsidi dengan harga sangat murah yaitu Rp4.150/liter walaupun untuk usaha mikro masih sangat kekurangan karena memang kouta Mitan tidak kurang, dengan harapan dapat ditambah lagi pada bulan yang akan datang serta khusus minyak solar nelayan kepada Dinas Perikanan dapat diatur seperti Minyak Tanah.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Sekcam, Kasi Ekbang beserta Staf, Kepala Desa, BPD, Kadus, RW, RT seKecamatan Katang Bidare.
Penulis : Dainis | Editor : Fikri