
KUTIPAN – Kejadian mencengangkan terjadi di kawasan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan, di mana seorang asisten rumah tangga berinisial E.H. (41) diduga melakukan penculikan balita dan pencurian dengan pemberatan (curat). Peristiwa ini terjadi pada Minggu, 2 Februari 2025, sekitar pukul 04.00 WIB, di Jalan H Sarmah, Kelurahan Parigi.
Kapolsek Pondok Aren, Kompol Muhibbur RA., dalam konferensi pers di Mapolsek Pondok Aren, mengungkapkan bahwa pelaku baru bekerja sejak Januari 2025 sebagai asisten rumah tangga di rumah D.A. (pelapor). Selain membantu pekerjaan rumah, E.H. juga dipercaya untuk merawat tiga anak majikan.
“Pada tanggal 31 Januari 2025, pelaku meminta izin pulang pada Minggu, 2 Februari. Namun, pelapor mengizinkannya untuk pulang pada Selasa, 4 Februari. Pelaku pun setuju,” jelas Kompol Muhibbur.
Namun, pada Minggu pagi, 2 Februari, sekitar pukul 09.00 WIB, D.A. terkejut saat mendapati anak bungsunya, LN (10 bulan), tidak ada di rumah. Selain itu, ponsel milik pelapor juga hilang. Melalui rekaman CCTV, terungkap bahwa E.H. meninggalkan rumah pada pukul 04.00 WIB sambil membawa sang balita.
Segera setelah menerima laporan, Unit Reskrim Polsek Pondok Aren langsung meluncur ke lokasi kejadian dan melakukan penyelidikan dengan memeriksa saksi-saksi. Hanya dalam waktu kurang dari 24 jam, petugas berhasil menemukan pelaku di rumahnya yang terletak di KP. Kemang, Kabupaten Bogor, bersama dengan balita yang diculik.
Pelaku kini dijerat dengan Pasal 328 KUHP tentang penculikan dan Pasal 363 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan, yang mengancamnya dengan hukuman penjara maksimal 12 tahun.