KUTIPAN – Anggota DPRD Lingga dari Partai Demokrat, Sui Hiok, menyampaikan apresiasi tinggi terhadap kebijakan Bupati Lingga, Muhammad Nizar, terkait alokasi Pokok Pikiran (Pokir) bagi anggota dewan. Dalam kampanye dialogis pasangan Nizar-Novrizal di Kelurahan Pancur, Kamis malam (17/10/2024), Sui Hiok menekankan betapa pentingnya kebijakan tersebut untuk menjawab aspirasi masyarakat.
Menurut Sui Hiok, pada periode kepemimpinan Bupati sebelumnya, aspirasi masyarakat yang disalurkan melalui mekanisme Pokir tidak dapat terealisasi. Hal ini, kata dia, menghambat anggota DPRD dalam memenuhi kebutuhan warga saat turun ke lapangan.
“Lima tahun kepemimpinan lalu, kami DPRD semua Pokir dibantai habis, tidak diberikan kepada DPRD. Padahal setiap kali kami turun reses ke pulau, ada permintaan masyarakat seperti jalan kecil atau Posyandu yang membutuhkan anggaran Rp 100 hingga Rp 200 juta. Kami tak bisa menjawab permintaan itu,” jelas Sui Hiok.
Dengan kondisi tersebut, masyarakat sering kali merasa aspirasi mereka terabaikan. Tanpa dukungan anggaran yang cukup, anggota DPRD tidak mampu memberikan solusi konkret atas permasalahan yang dihadapi warga di daerah terpencil, terutama di pulau-pulau.
Namun, situasi berubah ketika Muhammad Nizar menjadi Bupati Lingga. Kebijakan Nizar terkait alokasi Pokir bagi seluruh anggota DPRD menjadi langkah positif yang dirasakan langsung oleh masyarakat.
“Hari ini, Pak Nizar telah memberikan Pokir kepada semua anggota Dewan, sehingga ketika kami turun ke lapangan, masyarakat mendapatkan bantuan yang mereka harapkan,” tambahnya.
Pokir merupakan instrumen penting bagi anggota DPRD untuk mewujudkan berbagai proyek kecil namun signifikan, seperti perbaikan jalan lingkungan dan pembangunan Posyandu. Dengan adanya anggaran ini, setiap anggota DPRD kini dapat lebih maksimal dalam menjalankan perannya sebagai wakil rakyat.
Sui Hiok menegaskan bahwa tanpa alokasi Pokir, anggota DPRD akan kesulitan memenuhi ekspektasi masyarakat yang telah memberikan mandat kepada mereka.
“Kalau anggota Dewan tidak diberikan Pokir, maka harapan masyarakat tidak akan pernah tercapai. Harapan itulah yang membuat kami bisa bekerja maksimal sebagai wakil rakyat,” ujarnya.
Ia juga menekankan bahwa peran DPRD sangat bergantung pada adanya alokasi Pokir agar bisa menggerakkan program pembangunan sesuai aspirasi warga. Ketiadaan Pokir, lanjutnya, akan membuat peran dewan seakan-akan dilemahkan.
Sebagai salah satu dari 21 anggota DPRD Lingga yang mendukung Muhammad Nizar, Sui Hiok menegaskan bahwa dukungan tersebut bukan tanpa alasan. Ia melihat Nizar sebagai pemimpin yang bijaksana, fokus bekerja, dan tidak menimbulkan kegaduhan dalam menjalankan pemerintahan.
“Pak Nizar ini orangnya tidak krasak-krusuk, tidak membuat keributan. Kerjanya hanyalah kerja dan kerja,” ungkapnya.
Optimisme Sui Hiok terhadap pasangan Nizar-Novrizal terlihat jelas. Ia yakin bahwa Nizar merupakan kandidat terbaik untuk melanjutkan kepemimpinan Kabupaten Lingga dalam lima tahun mendatang.
“Kami melihat Pak Nizar sebagai calon yang pasti menang, mari kita bersatu memenangkan beliau pada pencoblosan nanti,” pungkasnya.
Dengan alokasi Pokir yang kembali diberikan kepada anggota DPRD, masyarakat Lingga kini dapat berharap lebih pada solusi konkret dari para wakilnya. Kebijakan ini tidak hanya memperkuat posisi DPRD, tetapi juga memastikan pembangunan merata di seluruh wilayah Kabupaten Lingga. Dukungan penuh dari para anggota DPRD, termasuk Sui Hiok, menegaskan komitmen mereka untuk bekerja bersama Muhammad Nizar demi kemajuan Lingga ke depan.(Rahmat)