
KUTIPAN – Kadang yang namanya rapat DPRD itu terdengar kaku dan formal, padahal isinya bisa jadi cukup menarik—apalagi kalau udah ngomongin duit rakyat alias APBD. Nah, di Tanjungpinang, suasana itu terasa banget waktu Wakil Wali Kota (Wawako) Raja Ariza buka suara soal tanggapan Pemkot atas pandangan fraksi-fraksi DPRD terkait pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2024. Rapatnya digelar di ruang sidang paripurna, dipimpin langsung sama Ketua DPRD, Agus Djurianto.
Di forum itu, Wawako buka dengan nada adem. Ucapan terima kasih dan penghargaan mengalir deras buat seluruh fraksi di DPRD Kota Tanjungpinang. Nggak tanggung-tanggung, beliau bilang, “Segala masukan dan saran dalam percepatan penetapan perda tentunya dengan harapan untuk terciptanya pengelolaan keuangan daerah yang lebih baik, efektif, efisien, berintegritas, transparan serta akuntabel.”
Jelas ini bukan cuma basa-basi. Apalagi, Pemkot Tanjungpinang baru aja dapat opini WTP (Wajar Tanpa Pengecualian) dari BPK atas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Tahun 2024. Sebuah prestasi yang tentu nggak bisa dianggap sepele. Raja Ariza menegaskan, dukungan DPRD baik dari sisi kelembagaan maupun fraksional itu penting banget buat jaga kualitas pengelolaan keuangan daerah biar tetap on the track.
“Dengan dukungan DPRD Kota Tanjungpinang, baik secara kelembagaan maupun dari fraksi-fraksi, Pemko Tanjungpinang dapat mempertahankan opini WTP di masa yang akan datang dan dapat meningkatkan perbaikan kinerja pengelolaan keuangan daerah lebih optimal dari masa ke masa,” tegas beliau.
Tapi urusan keuangan daerah bukan cuma soal laporan bagus doang. Sumber pendapatannya juga harus terus ditingkatkan. Di sini, Pemkot punya niat serius. Mulai dari menggali potensi baru buat pendapatan asli daerah (PAD), sampai reformasi pajak dan retribusi. Teknologi juga mau diberdayakan biar urusan pemungutan lebih rapi, cepat, dan nggak bocor ke mana-mana.
Mereka juga nggak mau kerja sendiri. Sinergi antar lembaga, kerja sama antar daerah, sampai ajak pihak ketiga buat kolaborasi—semuanya jadi bagian dari strategi untuk nambah isi kas daerah. Soalnya, nggak semua bisa diselesaikan sendirian. Apalagi kalau targetnya gede.
Efisiensi juga jadi kata kunci. Menurut Raja Ariza, Pemkot bakal lebih hati-hati dan fokus dalam program pembangunan. Yang nggak langsung nyentuh masyarakat, bisa jadi dikaji ulang. Soalnya, ujung-ujungnya semua program harus balik ke rakyat juga.
“Kami Pemko Tanjungpinang juga sangat menghargai dan mengapresiasi atas sinergi yang telah dibangun DPRD Kota Tanjungpinang dengan Pemko Tanjungpinang. Masukan dan saran yang bersifat konstruktif akan menjadi bagian penting dalam pelaksanaan maupun evaluasi kebijakan ke depan, demi mewujudkan pemerintahan yang lebih transparan dan akuntabel serta berorientasi pada kepentingan masyarakat luas,” tutup Raja Ariza dengan penuh keyakinan.
Jadi, bisa dibilang, suasana paripurna kali ini bukan cuma soal laporan, tapi juga momentum saling menguatkan. DPRD kasih masukan, Pemkot siap gas terus. Asal sinerginya jalan, akuntabilitas pun bisa makin terang.
Editor: Dito Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.
Untuk informasi beragam lainnya ikuti kami di medsos:
🔹 Facebook Lingga Pikiran Rakyat
🔹 Facebook Kutipan Dot Co