Bangunan Kawasan Industri Hasil Tembakau (KIHT) Kabupaten Pamekasan belum difungsikan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan menyebutkan karena belum rampungnya proses pembangunan tahap dua.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Pamekasan, Achmad Sjaifuddin mengatakan, pembangunan tahap dua belum terealisasi karena dalam proses pelelangan tidak ada yang menjadi pemenang tender. Hal itu mengakibatkan proyek bangunan fisik dan sarana penunjang kawasan industri senilai Rp 7,5 miliar di kawasan Desa Gugul, Kecamatan Tlanakan, Pamekasan, harus berlanjut pada tahun 2023.
“Anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan KIHT sebesar Rp7,5 miliar, dari total kebutuhan Rp13 miliar,” beber Achmad Sjaifuddin, Selasa (17/11/2023).
Dijelaskan Achmad, Pemkab Pamekasan melalui dinas Disperindag Pamekasan akan tetap melanjutkan pembagunan proyek KIHT pada 2023, apabila proses lelang sesuai prosedur dan ada pemenang.
Baca Juga : Disperindag Pamekasan Batasi Pedagang Berjualan di TPS Lapangan Kowel
“Rencananya proyek KIHT digarap di tahun 2022 lalu. Karena gagal lelang maka dialihkan pada 2023, asal hasil lelang baik-baik saja. Artinya, tidak ada sanggah banding, sanggah banding seperti di tahun 2022. Insyaallah, itu terbangun dengan baik dan bisa beroperasi,” ucapnya.
Setelah pembangunan ruang produksi, jalan, maingate, pengadaan aliran listrik dan air, serta beberapa sarana lainnya tersedia, kata Achmad pihaknya akan mengumpulkan pengusaha rokok.
Sebelumnya, menurut Sjaifuddin, 6 pemilik pabrik rokok yang sudah tergabung dalam pembinaan program KIHT agar berkomitmen tetap bergabung di KIHT tersebut.
“Kenapa komitmen kita butuhkan. Jangan sampai bangunan yang memakan biaya besar itu tidak ada penghuninya. Akhirnya tidak berfungsi alias mangkrak. Saya tidak ingin pengalaman bangunan di Kampung Batik di desa Klampar, Proppo, terulang kembali,” pungkasnya.
Akan tetapi, kata Sjaifuddin, saat ini Disprindag terlebih dahulu fokus pada pembangunan pasar Kolpajung yang sudah direncanakan pada tahun 2023 dan sudah dianggarkan oleh Kementerian PUPR.
“Kami sudah anggarkan pembangunan Pasar Kolpajung dan relokasi para pedagang di sana pada tahun ini. Konsepnya green building bersumber dari APBN,” ujarnya.(Idrus)
Baca Juga : Kadisperidag Pamekasan Perkirakan Pasar Kolpajung Akan Ditempati 1213 Pedagang