
KUTIPAN – Empat orang gagal “liburan” ke Batam gara-gara satu hal: sabu. Bukan sabun cuci muka, tapi narkoba jenis sabu yang jumlahnya nyaris 3,1 kilogram. Keempat orang ini ditangkap tim gabungan dari Bareskrim Polri dan Bea Cukai dalam operasi yang cukup dramatis.
Awalnya, tim Unit I Subdit III Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim yang dikomandoi oleh AKBP Dede Suhatmi dan Kompol Retno Jordanus, mengendus gerak-gerik mencurigakan seorang calon penumpang pesawat yang hendak terbang dari Tanjung Balai Karimun ke Batam. Ternyata benar, penumpang tersebut menyimpan sesuatu yang tidak biasa.
“Untuk tersangka yang berhasil diamankan ada empat orang, terdiri dari tiga orang laki-laki dan satu orang perempuan,” ujar Brigjen Eko Hadi Santoso, Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.
Rupanya, sabu yang mereka bawa ini nggak cuma buat koleksi pribadi. Barang haram itu rencananya mau diselundupkan sampai ke Kendari. Ya ampun, dari Batam ke Kendari, kayak kirim rendang lebaran aja.
Tim dari Bareskrim dan Bea Cukai lalu memperketat pengawasan, khususnya di Bandara Soekarno-Hatta yang sering jadi titik transit. Benar saja, saat menyisir penumpang yang mencurigakan, mereka menemukan seseorang berinisial F yang membawa koper mencurigakan.
“Selanjutnya tim Subdit III Ditipidnarkoba Bareskrim bersama dengan tim dari Bea Cukai Batam melakukan pemeriksaan terhadap orang yang dicurigai membawa narkotika jenis sabu yang mengaku berinisial F dan ditemukan narkotika jenis sabu sebanyak 4 bungkus dengan berat total 992 gram bruto berada di tas koper yang dibawanya,” lanjut Brigjen Eko.
Pengembangan kasus pun terus dilakukan. Dari hasil penyelidikan, dua nama lain muncul ke permukaan: FI dan seorang wanita berinisial SK alias N. Dari tangan mereka, diamankan sabu seberat 2 kilogram.
Kalau ditotal, sabu yang berhasil diamankan dari keempat tersangka ini beratnya mencapai 3,021 kilogram. Nggak kebayang berapa banyak kerusakan yang bisa ditimbulkan kalau barang itu berhasil lolos dan beredar di masyarakat.
Pihak kepolisian dan Bea Cukai kini makin ketat mengawasi pergerakan orang dari wilayah-wilayah rawan penyelundupan. Operasi-operasi seperti ini juga jadi sinyal keras bagi para penyelundup: jangan coba-coba main api.
Editor: Fikri Artikel ini merupakan rilis/laporan wartawan yang telah dikemas ulang dengan gaya penulisan Kutipan, tanpa mengurangi substansi informasi.