Akses jalan pembangunan Sekolah Manunggal Nusantara yang terletak di Kampung Bintang, RT 03/ RW 16, Kelurahan Tanjung Uncang, kecamatan Batu Aji, Kota Batam, ditutup seng oleh seseorang yang mengatasnamakan masyarakat.
Penutupan akses jalan menggunakan pagar spandek tersebut terjadi sejak 3 minggu yang lalu. Akibatnya, proses pembangunan gedung Sekolah Manunggal Nusantara Batam yang diperuntukkan untuk Taman Kanak-kanak (TK) dan Sekolah Dasar (SD) menjadi terhambat.
Ketua Yayasan Manunggal Nusantara, Pdt Minto Widodo menyampaikan, awalnya proses pembangunan gedung sekolah tidak memiliki masalah dengan warga. Mulai dari tanaman hingga bangunan yang terdampak pembangunan sekolah ini, tetap diganti rugi sesuai peraturan yang berlaku.
“Mengingat dana dan anggaran terbatas sehingga kami menawarkan 2 pilihan untuk warga yang terdampak pembangunan sekolah. Kita berikan dua opsi kepada mereka, diganti rugi uang tunai atau anaknya sekolah disini gratis tanpa dipungut biaya hingga tamat,” ucap Pdt Minto kepada awak media, Selasa (25/7/2023).
Baca Juga : Ketua DPRD Batam Minta Sekolah Awasi MPLS
Dikatakan Pdt Minto, gedung sekolah Manunggal Nusantara Batam berdiri diatas lahan seluas 1,3 hektare yang mana lahan ini milik Yayasan Baptis bekerjasama dengan Yayasan Manunggal Nusantara dan pengelola semua dari Yayasan Manunggal Nusantara.
“Harusnya bulan juli ini sudah harus selesai, karena penerimaan murid baru ajaran tahun 2023-2024 agar aktivitas belajar mengajar dapat berjalan dengan baik, sebab nanti di bulan September akan ada pembangunan tahap ke 2. Namun, dikarenakan akses jalan ditutup sehingga pembangunan jadi terhambat,” jelas Pdt Minto.
“Harapan kami dalam waktu dekat ini pemagaran tersebut bisa dibuka untuk akses material masuk,” kata Pdt Minto.
Hal senada juga disampaikan oleh penjaga lokasi bangunan sekolah, Jimi, bahwa pemagaran secara sepihak diduga dilakukan oleh seseorang yang memiliki masalah pribadi dan mengatasnamakan kepentingan warga setempat.
“Penutupan akses jalan utama ke lokasi mengakibatkan pembangunan gedung sekolah terhambat. Material bahan bangunan yang kita order dari toko, tidak dapat masuk ke lokasi proyek,” ujar Jimi.
Dikatakan Jimi, agar proses pembangunan sekolah tetap berjalan, para pekerja rela mengambil material bahan bangunan dengan menggunakan gerobak bahkan dipikul dari lokasi pemagaran ke lokasi proyek yang berjarak kurang lebih 50 meter
“Kejadian ini cukup miris kami rasakan. Demi anak-anak kita dapat sekolah disini, segala cara kami lakukan agar pembangunan tetap berjalan. Diharapkan pihak berwenang dapat membantu menyelesaikan permasalahan ini,” pungkasnya.(Yyn)
Baca Juga : Polsek Buru dan Satlantas Polres Karimun Laksanakan Sosialisasi Lalulintas di Sekolah