
KUTIPAN – Direktorat Pengelolaan Kepelabuhanan BP Batam bareng PT Batam Terminal Petikemas (BTP) baru aja ngadain sosialisasi penerapan Single Port Operator untuk Dermaga Utara Terminal Peti Kemas Batu Ampar. Acaranya digelar di AP Premier Hotel, Kamis (20/11/2025), dan suasananya bener-bener kerasa vibe “Batam siap naik kelas”.
Langkah ini bukan sekadar perubahan sistem, tapi naik level menuju modernisasi pelabuhan demi memperkuat efisiensi logistik Batam, baik di level nasional maupun internasional. Inisiatif ini juga nerusin kolaborasi BP Batam dan BTP dalam meningkatkan kualitas operasional Dermaga Utara.
Masuknya Batu Ampar Container Terminal (BACT) melalui penandatanganan Perjanjian Operasi makin nge-stabilin sinergi ini. Artinya, tata kelola terminal bakal lebih rapi, terkoneksi, dan fokus ke pelayanan yang maksimal.
Batam Tangani 84% Arus Peti Kemas — Bukti Potensi yang Harus “Digeber”
Direktur Pengelolaan Kepelabuhanan BP Batam, Benny Syahroni, yang hadir mewakili Kepala BP Batam, bilang kalau langkah ini bukan keputusan dadakan.
“Batu Ampar saat ini menangani sekitar 84% arus peti kemas Batam, dengan volume 568.000 TEUs pada 2024, yang menunjukkan pertumbuhan berkelanjutan seiring meningkatnya aktivitas industri dan perdagangan,” ucap Benny.
Ia juga ngasih gambaran besar mengenai arah transformasi.
“Transformasi Single Port Operator ini kami siapkan sebagai langkah strategis untuk membawa Batu Ampar menjadi pelabuhan modern yang lebih efisien, terintegrasi, dan berdaya saing… memastikan Batu Ampar siap menghadapi pertumbuhan industri dan menjadi hub logistik yang kuat di kawasan nasional maupun internasional.” katanya.
Secara gampangnya, Batam udah punya potensi besar, tinggal bikin sistemnya makin mulus supaya bisa bersaing jadi pusat logistik level internasional.
SOP Baru, Sistem Baru, Layanan Harus Lebih Ngebut
Sosialisasi ini juga ngejabarin penyelarasan SOP baru yang disusun oleh BACT. Semua alur—dari pra-kedatangan kapal sampai koordinasi operasional di lapangan—didisain ulang supaya hasilnya lebih cepat, lebih akurat, dan konsisten.
CEO BACT, Hsin Kai Huang, menjelaskan komitmennya.
“BACT berkomitmen penuh mendukung transformasi ini melalui layanan yang lebih terarah, lebih cepat, dan berstandar internasional… memastikan setiap pemangku kepentingan merasakan peningkatan kualitas layanan secara nyata.” jalasnya.
Artinya, stakeholder nggak cuma dikasih janji, tapi bakal lihat efeknya secara langsung lewat proses yang lebih smooth.
Kolaborasi Jadi Pondasi—Nggak Bisa Kerja Sendirian
Direktur BTP, Capt. Basori Alwi, juga nekenin pentingnya sinergi buat ngejalanin transformasi sebesar ini.
“Transformasi ini hanya bisa berhasil bila kita melangkah bersama… Pintu komunikasi kami selalu terbuka untuk memastikan perubahan ini menghasilkan manfaat sebesar-besarnya bagi ekosistem pelabuhan.” ujarnya.
Ini vibes-nya kayak bilang, “Kalau mau kapal besar jalan, semua kru harus satu arah.”
Dermaga Utara Semakin Modern — Fasilitasnya Sudah Gaspol
Fasilitas Dermaga Utara sekarang makin lengkap, antara lain:
-
Panjang dermaga 1.032 meter
-
Kapasitas tahunan 900.000 TEUs
-
5 unit quay crane
-
12 unit RTG
-
10 unit electric terminal truck (akan naik jadi 25 unit)
Modernisasi ini jelas bikin proses bongkar muat lebih cepat, bikin waktu sandar kapal makin ringkas, dan pastinya nurunin biaya logistik.
Batam Menuju Hub Logistik Terkuat di Indonesia
Kalau penerapan Single Port Operator ini berjalan mulus, Batu Ampar bisa jadi katalis penting buat memperkuat daya saing logistik Batam. Dengan operasional yang efisien dan terkoordinasi, pelabuhan ini makin siap narik investasi, ngegerakin arus perdagangan, dan nge-boost ekonomi Batam di masa depan.





