
KUTIPAN – Peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-61 di Kota Tanjungpinang tahun 2025 berlangsung cukup meriah, tapi juga penuh ajakan serius. Di Lapangan Pamedan Ahmad Yani, Sabtu (22/11), Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, kembali mengingatkan publik bahwa urusan kesehatan itu bukan cuma milik petugas medis, tetapi PR bersama. Ia mengajak masyarakat dan tenaga kesehatan memperkuat komitmen menghadirkan pelayanan yang lebih baik—semacam pengingat bahwa hidup sehat itu bukan barang instan.
Saat menyampaikan sambutan Menteri Kesehatan RI, Budi G. Sadikin, Lis menekankan bahwa Indonesia sedang berpacu dengan waktu. Negara punya sekitar dua dekade untuk mempersiapkan 84 juta anak agar matang memasuki usia produktif pada 2045.
“Tema Generasi Sehat, Masa Depan Hebat menjadi pengingat bahwa kualitas kesehatan masyarakat hari ini menentukan masa depan bangsa,” ujarnya. Sebuah pesan yang sederhana tapi tajam—bahwa masa depan memang tak bisa dilepaskan dari kualitas hidup warganya.
Lis kemudian memaparkan hasil transformasi kesehatan nasional yang sudah berjalan. Selama tahun ini, lebih dari 52 juta warga telah mengikuti cek kesehatan gratis (CKG) sebagai deteksi dini penyakit. Cakupan skrining tuberkulosis (TB) juga meningkat, menjangkau lebih dari 20 juta orang angkanya membuat siapa pun sadar bahwa TB masih menjadi tetangga dekat jika tidak diurus serius.
Di layanan primer, sebanyak 8.349 puskesmas kini sudah menerapkan integrasi layanan. Sementara itu, angka stunting menurun ke 19,8 persen, dan 324.380 kader posyandu telah dibekali 25 keterampilan dasar untuk memperkuat pelayanan di tingkat masyarakat. Gambaran ini menunjukkan upaya perbaikan yang tidak hanya berhenti pada bangunan fisik, tetapi juga pada peningkatan kemampuan SDM di lapangan.
Peningkatan layanan rujukan juga terus digenjot, terutama untuk penyakit prioritas seperti kanker, jantung, stroke, hingga uronefrologi. Dari sektor ketahanan kesehatan, kini Indonesia mampu memproduksi 10 dari 14 antigen vaksin rutin, 10 bahan baku obat yang paling banyak digunakan, serta 9 dari 10 alat kesehatan dengan belanja terbesar—semua bisa diproduksi dalam negeri. Ini semacam kabar baik bahwa kemandirian kesehatan bukan lagi wacana semata.
Sementara itu, Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sudah mencakup 268 juta penduduk atau 98 persen warga Indonesia. Penguatan tenaga kesehatan juga berjalan, dengan 61 persen puskesmas telah memiliki sembilan jenis tenaga kesehatan sesuai standar, dan 74 persen RSUD dilengkapi dokter spesialis dasar. Perlahan tapi pasti, peta layanan kesehatan nasional makin merata.
Transformasi digital juga ikut mendorong percepatan pelayanan. Lebih dari 93 persen rumah sakit dan 90 persen puskesmas telah mengirimkan data layanan ke platform SatuSehat. Teknologi berbasis AI pada X-ray dan CT-scan kini membantu mempercepat identifikasi penyakit seperti kanker paru, stroke, dan TB—sebuah lompatan yang membuat proses diagnosis tak lagi “mengira-ngira”.
Dari sisi infrastruktur, pemerintah terus membangun dan meningkatkan rumah sakit di berbagai daerah. Pada 2025, ditargetkan 32 dari 66 lokus peningkatan RSUD rampung dan siap digunakan.
Untuk wilayah Tanjungpinang sendiri, pemerintah kota tengah mengusulkan pendirian rumah sakit baru sebagai pengganti RSUD yang sekarang. Dua lokasi telah disiapkan: satu di Jalan Panglima Dompak, dekat Kantor Camat Bukit Bestari, dan satu lagi di area kantor PUPR yang memiliki lahan hampir 4 hektare, termasuk bekas lapangan golf. Sebuah langkah besar yang menjadi harapan baru bagi akses kesehatan masyarakat.
“Mohon doa masyarakat, mudah-mudahan usulan kami disetujui pemerintah pusat agar rencana tersebut dapat direalisasikan. Komunikasi dengan sejumlah pihak, termasuk Menteri Kesehatan, sudah dilakukan,” sebut Lis.
Di momen HKN itu, Lis juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh tenaga kesehatan yang bertugas di Tanjungpinang. Dedikasi mereka menjadi ujung tombak pelayanan publik. Harapannya, peningkatan layanan bisa semakin dirasakan warga kota dan memberikan pelayanan yang lebih baik ke depan.
“Selamat Hari Kesehatan Nasional ke-61. Semoga semangat Generasi Sehat, Masa Depan Hebat dapat terwujud, baik bagi masyarakat Indonesia maupun Tanjungpinang,” ujarnya.
Peringatan HKN juga diisi dengan berbagai kegiatan yang langsung menyentuh masyarakat. Kepala Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan KB Kota Tanjungpinang, Rustam, mengatakan agenda mulai dari aktivitas fisik, pemeriksaan kesehatan gratis (penyakit tidak menular), skrining TB menggunakan mobil rontgen, pemeriksaan mata, hingga donor darah ikut digelar. Ada juga pemberian penghargaan untuk kader kesehatan.
“Kegiatan juga didukung bazar UMKM dan partisipasi mitra kesehatan yang menyediakan doorprize,” tuturnya.
Acara itu juga dihadiri Ketua DPRD Kota Tanjungpinang Agus Djurianto, Ketua TP PKK Yuniarni Pustoko Weni, kepala rumah sakit, kepala puskesmas, tenaga kesehatan, dan masyarakat yang ikut meramaikan.





