
KUTIPAN – Ruang rapat pimpinan DPRD Kota Batam pada Senin (10/11/2025) tampak sedikit berbeda dari biasanya. Bukan karena dekorasinya berubah, melainkan karena tempat itu kedatangan rombongan peserta didik Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimen) Polri Dikreg ke-65. Kunjungan ini bagian dari agenda Kuliah Kerja Profesi (KKP)—semacam studi lapangan untuk menambah perspektif sebelum kembali ke tugas masing-masing.
Ketua DPRD Kota Batam, Haji Muhammad Kamaluddin, menyambut langsung rombongan tersebut. Turut mendampingi, Sekretaris DPRD Dr. Ridwan Afandi SSTP MEng. Suasananya cair, tidak kaku, lebih seperti obrolan santai yang serius—mirip ketika membicarakan kopi robusta yang terasa pahit tapi tetap dicari.
Kamaluddin mengapresiasi DPRD Kota Batam dipilih sebagai salah satu lokasi studi dalam agenda ini.
“Selamat datang di DPRD Kota Batam. Terima kasih telah menjadikan lembaga ini sebagai bagian dari proses pembelajaran dan studi. Ini menjadi kehormatan bagi kami,” ujar Kamaluddin.
Dalam pertemuan itu, Kamaluddin menjelaskan bagaimana DPRD memainkan peran sebagai jembatan antar lembaga, khususnya Forkopimda dan masyarakat. Di era pembangunan yang serba cepat, kolaborasi bukan lagi anjuran, tetapi kebutuhan yang kalau diabaikan, pembangunan bisa tersendat seperti file unduhan tanpa Wi-Fi.
“Sinergi dan kolaborasi adalah suatu keniscayaan dalam pembangunan. Hanya dengan kekompakan dan semangat yang sama-sama kita gerakkan, maka pembangunan dapat berjalan dengan baik, dan berbagai tantangan dapat kita lewati,” tegasnya.
Tidak berhenti di situ. Kamaluddin juga menyinggung soal digitalisasi layanan publik. Dalam dunia yang hampir semua urusan pindah ke layar ponsel, pelayanan birokrasi tidak bisa tetap berjalan dengan pola “datang-isi formulir-tunggu lama”. Menurutnya, e-governance mampu menekan peluang korupsi sekaligus mempercepat layanan.
Ia lalu mengajak para peserta Sespimen untuk memberikan perspektif segar, terutama terkait penataan pelayanan publik ke depan.
“Kami mengajak rekan-rekan dari Polri untuk turut memberikan saran dan pemikiran agar setiap layanan publik menjadi semakin mudah, murah, dan transparan sehingga semakin meningkatkan kepercayaan masyarakat,” tutup Kamaluddin.
Kunjungan tersebut kemudian ditutup dengan diskusi interaktif, penyerahan cendera mata, dan sesi foto bersama—penanda bahwa urusan kolaborasi bukan hanya teori, tetapi juga soal membangun hubungan yang hangat dan saling menguatkan.





